Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Kontraksi, Momentum Pas untuk Membeli

Saham-saham berkapitalisasi besar yang berguguran justru menjadi peluang bagi investor.
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pasar saham yang tengah melemah wajib dimanfaatkan investor untuk melakukan pembelian.

Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, pelemahan pasar yang terjadi pada seminggu belakangan memunculkan kesempatan tersendiri bagi investor. Pasalnya, harga-harga saham juga ikut terkontraksi cukup dalam.

Kesempatan ini patut dimanfaatkan investor sebagai momentum untuk membeli saham. Perbaikan IHSG yang nantinya terjadi akan mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi investor ketika melakukan penjualan.

"Kami masih yakin, badai virus corona ini pasti berlalu. Perbaikan kinerja IHSG nantinya akan terjadi setelah masalah ini mereda," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (28/2/2020).

Menurutnya, investor perlu memperhatikan saham-saham bluechip yang harganya tengah menurun, seperti emiten-emiten di sektor perbankan. Saham di bidang ini cukup potensial karena penurunannya tidak sedalam sektor-sektor usaha lainnya.

"Saham seperti BBRI, BBNI, ataupun BMRI wajib dikoleksi investor saat ini," katanya.

Senada, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan investor sebaiknya mulai melakukan akumulasi beli pada pekan depan. Ia merekomendasikan saham dari emiten UNVR, TLKM, dan ICBP yang patut diperhatikan investor.

"Kami optimistis sentimen virus corona akan mulai hilang pada kuartal II/2020, sehingga perbaikan kinerja (IHSG) akan terjadi pada kuartal III/2020," pungkasnya.

Senada, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan bahwa net foreign sale di pasar reguler hanya mencapai Rp105 miliar. Angka ini dinilai tidak terlalu signifikan terhadap penurunan IHSG pada hari ini.

Menurutnya, di tengah kondisi makroekonomi yang tidak stabil seperti saat ini, pelaku pasar diharapkan tidak panik. Dia juga mengatakan penurunan harga saham, terutama yang berkapitalisasi besar bisa menjadi peluang bagi investor.

Beberapa saham yang dapat dikoleksi di antaranya, saham emiten perbankan, seperti BBRI, BMRI, dan BBNI. Di sisi lain, high dividend play seperti HMSP dan UNTR saat ini juga dinilai berada pada valuasi yang menarik.

“Contohnya, UNTR pada hari ini ditutup pada harga Rp16,600, tahun lalu mendistribusikan dividen total sebesar Rp1.193 per saham, kalau kita beli pada penutupan hari ini, dan asumsi dividend payout yang sama, maka dividend yield yang diterima adalah sebesar 7,2 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper