Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, Citigroup Pangkas Proyeksi Laba per Saham Emiten Global

Citigroup Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan laba per saham emiten global menjadi nol persen untuk tahun 2020 karena virus corona menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kantor Citibank di New York./Bloomberg - Mark Kauzlarich
Kantor Citibank di New York./Bloomberg - Mark Kauzlarich

Bisnis.com, JAKARTA – Citigroup Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan laba per saham emiten global menjadi nol persen untuk tahun 2020 karena virus corona menghambat pertumbuhan ekonomi.

Penurunan proyeksi laba per saham (earning per share/EPS) ini mengikuti langkah Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan Chase & Co. yang juga memangkas estimasi laba pada perusahaan di AS. Goldman bahkan memperkirakan perusahaan tidak mencetak pertumbuhan laba tahun ini.

"Mengingat risiko lebih lanjut yang jelas terhadap PDB global, tampaknya bijaksana untuk memperkirakan EPS global yang datar pada tahun 2020," tulis analis Citigroup termasuk Robert Buckland dalam laporan penelitian, Kamis (27/2/2020), seperti dikutip Bloomberg.

Pemangkasan ini jauh berbeda dari proyeksi Citigroup awal tahun yang mencapai 4 persen.

"Mungkin bahkan EPS yang datar masih terlalu optimis. Jika virus memperlambat pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,0 persen pada tahun 2020, model kami menyarankan EPS global dapat berkontraksi sekitar 10 persen," ungkap mereka.

Pasar saham global didera oleh aksi jual secara beruntun, yang mengakibatkan indeks MSCI All Country World Index anjlok lebih dari 10 persen selama tujuh hari berturut-turut. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 11 persen sepanjang pekan ini, sekaligus koreksi tercepat dari rekor tertinggi dalam sejarah.

Investor tengah mengevaluasi dampak virus corona (COVID-19) terhadap ekonomi global setelah epidemic menyebar ke lebih banyak negara, mengacaukan rantai pasokan, dan membatasi pergerakan orang dan barang.

Citigroup menurunkan target MSCI All Country World Index menjadi 660 pada akhir tahun, turun dari target sebelumnya sebesar 690. Indeks berada di level 613,95 pada pukul 10.30 pagi waktu Hong Kong.

“Kami lebih suka panik lebih dekat sebelum melakukan all-in. Itu belum ada di sana, ”kata para analis. "Daftar periksa pasar beruang global kami masih mengatakan beli ini, meskipun indikator panik-euforia AS kami mengatakan belum."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper