Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, IHSG Makin Terbenam di Level 5.700

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terbenam di kisaran level 5.700 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/2/2020).
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terbenam di kisaran level 5.700 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.724,90 dengan penurunan tajam 62,24 poin atau 1,08 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (25/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.787,14 dengan koreksi 0,34 persen atau 19,91 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut pada Rabu (26/2) pagi dengan dibuka terkoreksi 0,52 persen atau 29,97 poin di posisi 5.757,17. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 5.722,62 – 5.757,74.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-3,84 persen), aneka industri (-1,64 persen), dan infrastruktur (-1,63 persen).

Dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 97 saham menguat, 258 saham melemah, dan 327 saham stagnan.

Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 5,52 persen dan 2,23 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada akhir sesi I.

Keputusan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp10,3 triliun untuk stimulus menghadapi dampak ekonomi virus corona dinilai belum berhasil IHSG.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan pemerintah sebaiknya memberikan stimulus yang dapat menggenjot pertumbuhan konsumsi dan sejumlah sektor yang memiliki potensi besar. Ia mencontohkan industri manufaktur dan pariwisata perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mendapatkan insentif.

“Sektor-sektor ini nantinya akan membantu kemampuan pemerintah dalam berekspansi,” ujarnya kepada Bisnis.

Di sisi lain, Analis FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, peluang rebound dalam beberapa hari ke depan sebenarnya cukup terbuka.

Namun, saat ini faktor pendorong kinerja IHSG dinilai masih minim. Ia berharap pemerintah mengeluarkan sejumlah stimulus yang dapat kembali menggairahkan pasar.

Menurutnya, sentimen positif yang ada saat ini belum cukup kuat mendorong kenaikan IHSG. Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia tidak akan langsung diikuti oleh bank lainnya karena membutuhkan periode penyesuaian.

Sementara itu, kabar omnibus law Cipta Kerja dan Perpajakan yang memberikan sejumlah insentif untuk korporasi juga masih dalam tahap pembahasan di parlemen. Apabila insentif ini cepat berlaku, Wisnu memperkirakan ketentuan ini akan berdampak positif bagi kinerja IHSG ke depannya.

“Agar efeknya cepat dirasakan pelaku pasar, sebaiknya insentif dari sisi fiskal lebih dimanfaatkan oleh pemerintah,” katanya.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 23 poin atau 0,17 persen ke level Rp13.910 per dolar AS pukul 09.17 WIB, menuju pelemahan hari ketujuh beruntun sejak perdagangan 18 Februari.

Dilansir dari Bloomberg, kurs rupiah bergerak menuju pelemahan hari ketujuh beruntun, rentetan pelemahan terpanjang dalam 10 bulan, di tengah rontoknya minat investor terhadap aset-aset berisiko seperti ekuitas.

“Sentimen untuk aset berisiko pada dasarnya terpukul oleh putaran baru situasi [virus corona] Covid-19 yang memburuk,” ujar Terence Wu, ahli strategi FX di OCBC Bank, Singapura.

“Sentimen penghindaran aset berisiko yang kembali kuat akan menjaga dukungan untuk dolar AS terhadap mata uang Asia secara keseluruhan,” tambahnya.

Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 1 persen atau 5,26 poin ke level 519,71, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index anjlok 2,01 persen atau 12,26 poin ke posisi 597,32 pada akhir sesi I.

Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 0,91 persen dan 0,96 persen, indeks Taiex Taiwan melemah 0,68 persen, dan Kospi Korea Selatan melorot 1,18 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik tipis 0,30 persen dan 0,02 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,55 persen pada pukul 12.02 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper