Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Rebound, Ini Saham Pilihan Analis

IHSG berpeluang menuju ke resistance terdekat karena terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound.
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal rebound ke level 5.843 karena sudah mengalami fase jenuh jual.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gustama mengatakan support pertama maupun kedua memiliki rentang pada 5.767 hingga 5.747. Resistan pertama maupun kedua memiliki rentang pada 5.843 hingga 5.877.

Menurutnya, IHSG berpeluang menuju ke resistan terdekat karena terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound.

"Berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh jual atau oversold," katanya.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor ialah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA)

"Terlihat beberapa pola hammer candle pada JPFA yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level Rp1.460 – Rp1.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.525 sampai dengan Rp1.910," katanya.

Nafan menambahkan pergerakan harga WIKA masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area Rp1.940 sampai dengan Rp1.960.

Sementara itu, Analis Henan Putihrai Liza Camelia Suryanata mengatakan IHSG saat ini mencoba bertahan pada support 5.767. Itu adalah level terendah yang terjadi pada Mei tahun lalu.

Namun untuk target naik jangka pendek, kemungkinan bisa rebound ke 5.850 dan baru mencoba beranjak perlahan menuju 5.930 sampai 5.960 sebelum menembus level 6.000. Liza memilih PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebagai pilihan utama.

“Sektor yang defensif adalah konsumer dengan pilihan utama UNVR. Saya menyarankan memakai strategi Buy On Weakness di sekitar Rp6.500 sampai Rp7.000 diharapkan bisa jadi support psikologis,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper