Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk : Asing Wait and See, Lokal Antusias

Sentimen virus corona sempat merasuk ke pasar obligasi dalam negeri. Namun, minat investor lokal yang tinggi dalam lelang sukuk membuat penawaran lelang tetap tinggi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003  yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis menilai pasar obligasi mulai dibayangi sentimen negatif dari dampak turunan wabah virus corona atau covid-19. Namun, pasar obligasi dinilai masih akan atraktif dalam beberapa waktu ke depan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, minat para investor baik domestik dan asing terhadap pasar obligasi Indonesia masih cukup tinggi. Imbal hasil (yield) menarik dan upaya diversifikasi portofolio investasi merupakan sejumlah faktor pendorong minat investor.

Namun, dia tak memungkiri ada penurunan jumlah penawaran dalam lelang suku negara yang digelar hari ini, Selasa (25/2/2020). Jumlah penawaran yang masuk hari ini mencapai Rp60,54 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang pada 11 Februari 2020.

Nico menyebut, sentimen negatif yang mempengaruhi pasar saham mulai memasuki ranah obligasi di Indonesia. Sentimen tersebut kebanyakan mempengaruhi tingkah laku investor asing.

Dia berpendapat, investor asing pada pelelangan kali ini cenderung menganut strategi wait and see. Sementara itu, investor lokal justru antusiasi sehingga jumlah penawaran pada lelang sukuk hari ini tetap tinggi.

“Investor asing juga masih menantikan kelanjutan omnibus law yang masih dibahas di parlemen Indonesia,” katanya saat dihubungi di Jakarta pada Selasa (25/2/2020).

Meski mengalami penurunan, ia memperkirakan minat investor asing dan domestik terhadap pasar obligasi akan tetap tinggi. Menurutnya, sikap wait and see dari investor asing hanya bersifat sementara dan akan kembali membaik dalam beberapa waktu ke depan.

Hal serupa juga diungkapkan Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto. Dia menyebut, minat terhadap pasar obligasi Indonesia masih tinggi karena likuiditas yang terjaga serta yield yang terbilang paling menarik di wilayah Asia.

Selain itu, risiko pada jenis investasi ini juga terbilang rendah karena kondisi makroekonomi Indonesia yang masih stabil. Hal tersebut juga ditopang oleh daya tahan sukuk ataupun obligasi yang amat kuat menghadapi tekanan global.

"Untuk pasar sukuk, meskipun sedikit turun tetapi jumlah pelelangan kali ini masih terbilang baik. Umumnya untuk sukuk angka penawarannya hanya berada di kisaran Rp20 triliun hingga Rp25 triliun," ujarnya kepada Bisnis.

Ramdhan pun memperkirakan pasar obligasi Indonesia akan tetap atraktif sepanjang tahun 2020. Dengan banyaknya peminat dan likuiditas yang baik, angka penawaran pelelangan obligasi Indonesia diproyeksikan akan tetap tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper