Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 24 Februari: IHSG dan Rupiah Kompak Melemah Tajam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari in, bahkan anjlok lebih dari 1 persen.
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari in, bahkan anjlok lebih dari 1 persen.

Senada dengan IHSG, nilai tukar rupiah hari ini anjlok lebih dari 100 poin, di tengah meningkatnya kekhawatiran penyebaran virus corona di luar China.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Senin (24/2/2020):

Seluruh Sektor Merah, IHSG Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Senin (22/2/2020), menyusul pelemahan bursa saham di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di posisi 5.807,05 dengan penurunan tajam 1,28 persen atau 75,20 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada Senin (24/2) dengan dibuka terkoreksi 0,61 persen atau 36,11 poin di posisi 5.846,15. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.806,76 – 5.863,12.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada hari ini, dipimpin oleh sektor pertanian yang merosot 1,84 persen, disusul sektor aneka industri dengan pelemahan 1,55 persen.

 

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 112 poin atau 0,81 persen ke level Rp13.872 per dolar AS pada akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,3 poin atau 0,3 persen ke level 99,562 pada pukul 15.53 WIB.

 

Seluruh Mata Uang Asia Tak Berdaya Lawan Dolar AS

Mata uang Asia kompak tidak berdaya melawan kuatnya dolar AS, bertahan di zona merah pada perdagangan Senin (24/2/2020) seiring dengan penyebaran virus corona di luar China yang semakin parah.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16.52 WIB won memimpin pelemahan dengan bergerak turun 0,89 persen, diikuti oleh ringgit yang terkoreksi 0,82 persen, dan rupiah yang melemah 0,807 persen.

Selain itu, sepanjang tahun berjalan 2020 juga tidak ada satupun mata uang Asia yang memiliki kinerja impresif. Seluruh mata uang Asia bergerak di zona merah secara year to date. Kinerja terburuk dipimpin oleh baht yang melemah 6,31 persen, dilanjuti oleh won yang turun 5,26 persen, dan dolar Singapura yang terkoreksi 4,02 persen.

 

Lonjakan Virus Corona di Luar China Makin Mengkhawatirkan, Bursa Asia Anjlok

Bursa saham  Asia melemah pada perdagangan hari ini, Senin (24/2/2020), menyusul lonjakan kasus virus corona di luar China yang mengguncang aset berisiko.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terpantau melemah 1,96 persen ke level 662,52 pada pukul 14.54 WIB. Sementara itu, indeks Kospi ditutup merosot 3,87 persen dengan saham Samsung Electronics anjlok hingga 4,05 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup melemah masing-masing 0,4 persen dan 0,22 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,71 pada pukul 15.05 WIB. Sementara itu, bursa saham Jepang tidak membuka aktivitas perdagangan hari ini.

 

 

Selain Emas, Harga Komoditas Utama Terseret Virus Corona

Seluruh pasar komoditas berjangka, kecuali emas tampaknya akan kembali berjalan dalam tekanan pada tahun ini. Tekanan datang dari dampak turunan virus corona yang menjadi awan gelap bagi pertumbuhan ekonomi China, Jepang, hingga AS. Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang tahun berjalan 2020, mayoritas harga komoditas utama kompak parkir di zona merah. Pelemahan terbesar dipimpin oleh harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex yang turun 14,43 persen, diikuti oleh minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia yang turun 12,53 persen. Nikel yang menjadi komoditas dengan kinerja terunggul pada tahun lalu pun kini terkoreksi cukup tajam hingga 10,66 persen secara year to date. Menyusul nikel, seng juga melemah 6,91 persen sepanjang tahun berjalan ini, kemudian tembaga terkoreksi 6,62 persen, dan aluminium turun 5,33 persen. Tidak hanya itu, penyebaran virus corona yang telah menjadi sentimen negatif sejak awal tahun telah mengantarkan beberapa komoditas ke level terendah. Seng di bursa London pada perdagangan (21/2/2020) menyentuh level US$2.112 per ton, terendahnya sejak Oktober 2016.

 

Pergerakan Harga Emas Hari Ini

Harga emas Comex untuk kontrak April 2020 melonjak 34,2 poin atau 2,07 persen ke level US$1.683 pada pukul 15.53 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,3 poin atau 0,3 persen ke level 99,562 pada pukul 15.53 WIB.

 

Awal Perdagangan, Bursa Eropa Terjerembab Hampir 3 Persen

Bursa Eropa terjerembab hampir 3 persen pada awal perdagangan hari ini, Senin (24/2/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar dampak wabah penyakit virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx 600 dibuka dengan pelemahan 0,88 persen atau 3,77 poin di level 424,30. Pada pukul 15.51 WIB, pergerakannya meluncur ke level 415,85 dengan pelemahan tajam 2,85 persen atau 12,22 poin dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (21/2/2020), Stoxx ditutup terkoreksi 0,49 persen atau 2,12 poin di level 428,07, koreksi hari kedua berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper