Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Mundur, Bursa Malaysia Terbenam Bersama Ringgit

Pengunduran diri secara tiba-tiba oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menambah tekanan bagi pasar saham dan mata uang Negeri Jiran yang telah terbebani oleh sentimen virus corona (Covid-19).
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad berjalan bersama menuju kebun di Istana Bogor, Jawa Barat untuk menanam Pohon Meranti (Shorea Sp), Jumat (29/6)./Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad berjalan bersama menuju kebun di Istana Bogor, Jawa Barat untuk menanam Pohon Meranti (Shorea Sp), Jumat (29/6)./Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pengunduran diri secara tiba-tiba oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menambah tekanan bagi pasar saham dan mata uang Negeri Jiran yang telah terbebani oleh sentimen virus corona (Covid-19)

Berdasarkan data Bloomberg, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI anjlok 2,60 persen atau 39,83 poin ke level 1.491,37 pada perdagangan hari ini, Senin (24/2/2020) pukul 15.07 WIB.

Saham konglomerat perdagangan Sime Darby Bhd. yang anjlok 4,76 persen membukukan penurunan terbesar, diikuti oleh saham perusahaan pasokan listrik Tenaga Nasional Bhd. yang turun tajam 4,38 persen.   

Indeks FTSE bahkan dilaporkan sempat tersungkur 2,8 persen ke level 1.488,17 siang ini, level terendahnya sejak 22 Desember 2011. Dengan demikian, indeks saham acuan Malaysia ini melemah untuk perdagangan hari kedua berturut-turut.

Pada perdagangan Jumat (21/2/2020), indeks berakhir terkoreksi 0,25 persen atau 3,78 poin di posisi 1.531,20  di tengah rontoknya pasar saham global seiring dengan meningkatnya kasus terinfeksi virus corona di luar China.

Dilansir dari Bloomberg, PM Malaysia Mahathir Mohamad pada Senin (24/2/2020) mengajukan pengunduran diri kepada Raja Malaysia.

Sejauh ini, Kantor PM Malaysia belum menyampaikan penjelasan lebih detail tentang hal ini. Masih belum jelas pula apakah Mahathir akan mundur untuk membentuk pemerintahan baru atau justru memberi jalan untuk penerusnya.

Langkah Dr. M, panggilan akrab Mahathir, ini diambil di tengah rumor adanya kisruh internal di dalam koalisi pemerintahannya. Mahathir, yang kini berusia 94 tahun, diangkat menjadi PM setelah memenangkan Pemilu pada 2018.

Sebelum kabar pengunduran diri ini muncul, Mahathir bertemu dengan Anwar Ibrahim, yang digadang-gadang sebagai penerusnya.

Pertemuan yang berlangsung pada Senin (24/2) itu dilakukan setelah ada laporan bahwa sejumlah pendukung Mahathir tengah bergerak untuk menyiapkan pemerintahan baru yang tidak memasukkan Anwar.

Mahathir dan Anwar, yang sebelumnya merupakan rival politik, bergabung dalam sebuah koalisi bernama Pakatan Harapan dan akhirnya sukses memenangkan Pemilu 2 tahun lalu. Kekuatan keduanya mengalahkan UMNO, partai politik yang berhasil menguasai Malaysia selama sekitar 6 dekade.

“Pasar kemungkinan akan tetap volatil karena situasinya masih belum pasti. Ini [pengunduran diri Mahathir] tidak diperkirakan oleh pasar,” ujar Ivy Ng, kepala riset ekuitas di CGS-CIMB.

Tak hanya menekan bursa saham di Negeri Jiran, nilai tukar mata uang ringgit Malaysia pun melemah 0,80 persen ke level 4,2250 pukul 15.23 WIB, depresiasi hari keenam berturut-turut sejak 17 Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper