Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Stoxx Rebound di Awal Perdagangan, 18 Sektor Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx 600 dibuka rebound dengan penguatan 0,26 persen atau 1,11 poin di level 431,44.
Bursa Efek paris./Christope Morin - Bloomberg
Bursa Efek paris./Christope Morin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (19/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx 600 dibuka rebound dengan penguatan 0,26 persen atau 1,11 poin di level 431,44. Pada pukul 15.11 WIB, pergerakan indeks Stoxx lanjut menguat 0,37 persen atau 1,61 poin di level 431,94.

Pada perdagangan Selasa (18/2/2020), indeks ditutup melemah 0,38 persen atau 1,65 poin di level 430,33.

Sebanyak 18 dari 19 indeks sektoral yang terdapat di indeks Stoxx menguat pada awal perdagangan hari ini, didorong oleh sektor bahan baku yang naik 1,03 persen, disusul sektor perbankan yang naik 0,72 persen.

Dari 600 saham yang terdaftar, 461 di antaranya menguat, sedangkan 113 saham melemah dan 26 saham lainnya stagnan.

Saham Vifor Pharma AG mencatat penguatan terbesar di indeks Stoxx dengan kenaikan hingga 5,27 persen, disusul saham Berkeley Group Goldings Plc yang menguat 3,21 persen.

Bursa Eropa menguat setelah setelah adanya tanda-tanda bahwa China akan merencanakan kebijakan untuk menopang ekonomi yang tertekan akibat pelambatan yang disebabkan oleh virus Corona.

Bloomberg melaporkan langkah terbaru China untuk membantu pertumbuhan termasuk kemungkinan bail-out untuk sejumlah maskapai. Industri penerbangan sangat terpukul oleh wabah virus corona, dengan maskapai global menghentikan sekitar 80 persen jumlah penerbangan dari dan ke China.

Berdasarkan perkembangan terbaru virus corona, provinsi Hubei di China melaporkan 132 kematian baru akibat virus korona pada 18 Februari, sehingga jumlah kematian menjadi 2.000 jiwa. Sedangkan Korea Selatan melaporkan 15 kasus infeksi baru.

"Penting untuk mengontekstualisasikan dampak virus, kami tidak mengharapkan pengurangan permanen dalam pertumbuhan global," Anne Anderson, kepala pendapatan tetap di UBS Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper