Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap IPO, Metro Healthcare Bidik Dana Rp1,1 Triliun

Metro Healtcare akan fokus pada segmen menengah ke bawah.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Metro Healthcare Indonesia (MHI) membidik dana segar hingga Rp1,1 triliun lewat penawaran umum perdana atau initial public offering atau IPO. Pencattaan saham perdana MHI dijadwalkan berlangsung pada 13 Maret 2020 mendatang.

MHI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 10 miliar lembar saham atau sebesar 30,075 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp100.

Dana dari hasil penawaran umum akan digunakan untuk peningkatan modal kepada PT Metro Global Medika dengan alokasi 30 persen. Kemudian, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk pinjaman kepada entitas tidak langsung PT Semesta Akasa Jayaraya.

Sebanyak 60 persen dana hasil IPO juga akan digunakan sebagai pinjaman kepada enam entitas anak tidak langsung. Pinjaman selanjutnya dipakai untuk membeli 8 bidang tanah dan sisanya untuk modal kerja.

Perseroan menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dengan masa book building mulai 17 hingga 21 Februari 2020 dan masa penawaran mulai 3 hingga 9 Maret 2020.

Direktur Utama MHI, Henry Kembaren mengatakan perseroan akan fokus pada layanan kesehatan pada pangsa kelas menengah ke bawah. Pada umumnya segmen ini merupakan peserta BPJS Kesehatan.

Sejalan dengan itu, Henry menyebut perseroan bakal membangun rumah sakit di daerah guna menjangkau segmen pasar yang dibidik. Dia menyebut, ekspansi berupa pembangunan dan akuisisi rumah sakit akan menyasarlokasi yang strategis pinggiran kota dan kabupaten yang sedang tumbuh

Menurut Henry, perseroan juga akan fokus meningkatkan kapasitas tempat tidur hingga mengelola rumah sakit dengan sistem dan fasilitas yang lebih modern. Dia mencontohkan, rumah sakit yang dikelola perseroan di Cikupa memiliki tingkat okupansi yang rendah. Namun, setelah dibenahi, pasien BPJS bisa datang setiap waktu sehingga okupansi mencapai 80 persen.

Secara umum, MHI memiliki tujuh rumah sakit. Ketujuh rumah sakit itu yakni RSIA Bunda Sejahtera, RSU Bina Sehat Mandiri, dan RSU Metro Hospitals Cikarang. Selanjutnya RSU Metro Hospitals Cikupa, RSU Kartini, RSIA Mitra Husada, dan RSIA St. Yusuf.

Kinerja Keuangan

Di sisi lain, hingga 2019 MHI masih menderita kerugian kendati pendapatan bertumbuh 58 persen. Per Agustus 2019, MHI mencatat rugi bersih sebesar Rp27,23 miliar, meningkat 68,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Henry menyebut kerugian timbul karen kenaikan beban pinjaman sebagai dampak dari akuisisi rumah sakit. "Tahun 2020 ini, kita sudah memperkirakan sudah ada keuntungan,” ujar Henry.

Pada tahun 2020, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan secara tahunan sebesar mencapai Rp221 miliar dengan laba bersih untuk pertama kalinya setelah empat tahun sebesar Rp16 miliar. MHI terakhir kali meraih keuntungan pada 2016 lalu sebesar Rp10,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper