Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham: Fluktuatif, MI Sarankan Investor Jangka Pendek Berpindah

Penggunaan reksa dana saham sebagai pilihan investasi sebenarnya masih potensial, namun, harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah penurunan kinerja saham, penggunaan reksa dana saham sebagai instrumen investasi sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan jangka panjang.

Hal itu diungkapkan oleh Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich saat dihubungi pada Selasa (18/2/2020) di Jakarta.

Farash menuturkan, penggunaan reksa dana saham sebagai pilihan investasi sebenarnya masih cukup potensial digunakan. Namun, penggunaannya harus disesuaikan sesuai kebutuhan.

Ia menjelaskan, reksa dana saham lebih cocok digunakan untuk investor yang berorientasi jangka panjang. Menurutnya, apabila fundamental dan valuasi portofolio saham di reksa dana tercatat baik, maka kinerja instrumen investasi ini juga akan semakin baik.

"Apalagi di tengah kondisi saham yang sedang lesu seperti sekarang. Sebaiknya penggunaan reksa dana saham dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang," jelasnya.

Ia melanjutkan, sebaiknya investor yang tidak memiliki profil agresif dan tidak membutuhkan dalam jangka panjang untuk berpindah ke jenis reksa dana lainnya. Bagi investor berorientasi jangka pendek, ia menyarankan untuk berpindah ke reksa dana pasar uang.

"Kemungkinan fluktuasi menjadi breakeven atau positif pada pasar saham dalam jangka pendek amat sulit untuk dipastikan," tambahnya.

Sementara itu, untuk jangka menengah, ia merekomendasikan investor untuk memindahkan dananya yang masih ada di reksa dana saham ke Exchange Traded Fund (ETF) obligasi. Pasalnya, instrumen jenis ini dinilai lebih aman dan tidak sefluktuatif saham dalam jangka waktu tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper