Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Pagi Ini, UNVR dan BMRI Jadi Penekan Utama

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/2/2020).
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,02 persen atau 1,09 poin ke level 5.866,44 pada pukul 09.10 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,18 persen atau 10,64 poin ke level 5.866,88.

Pada perdagangan Senin (17/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.867,52 dengan penguatan tipis 0,01 persen atau 0,58 poin, mengakhiri koreksi dua hari berturut-turut.

Sebanyak 4 dari 9 sektor terpantau bergerak negatif pada Selasa pagi, dipimpin sektor industri dasar yang melemah 0,17 persen, sedangkan sektor tambang menguat 0,27 persen.

Sementara itu, sebanyak 65 saham menguat, 55 saham melemah, dan 562 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing melemah 1,01 persen dan 0,64 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG pada pukul 09.11 WIB.

Di sisi lain, penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebesar 0,28 persen dan 0,42 persen masing-masing menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan yang dialami IHSG.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG masih akan tertekan sentimen eksternal pada perdagangan hari ini menjelang rilis data produk domestik bruto China yang diperkirakan melambat.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,64 persen dan 0,68 persen.

Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong naik 0,34 persen dan 0,38 persen masing-masing. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China pun masing-masing mampu naik 0,13 persen dan 0,32 persen.

Pengaruh virus corona diperkirakan akan memukul perekonomian China tahun ini. Riset S&P memangkas proyeksi PDB China sebesar 1.2 persen. Data regional lain yang perlu dicermati adalah pertumbuhan GDP Jepang kuartal IV/2019 yang mengalami kontraksi cukup dalam sebesar minus 1.6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, melebihi proyeksi konsensus sebesar minus 0.9 persen.

“Perlambatan ekonomi China akan berimbas pada perlambatan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan IHSG akan cenderung tertekan melihat sentimen regional yang masih negatif,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Selasa (18/2/2020).

Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga tertekan. Indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau melemah 1,11 persen dan 1,23 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 1,15 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing turun sebesar 0,21 persen dan 0,38 persen, sedangkan indeks Hang Seng terpantau melemah 0,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper