Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 14 Poin, Yuan Offshore Pimpin Penguatan Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (17/2/2020) di level Rp13.693 per dolar AS, menguat 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp13.707 pada perdagangan sebelumnya.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (17/2/2020) di level Rp13.693 per dolar AS, menguat 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp13.707 pada perdagangan sebelumnya.

Kurs jual ditetapkan di Rp13.761,47 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.624,54 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp136,93.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.684 per dolar AS dengan penguatan tipis 9 poin atau 0,07 persen pada pukul 11.06 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia terpantau ikut menguat. Kenaikan dipimpin oleh mata uang yuan offshore yang terapresiasi 0,211 persen, diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 0,165 persen, dan baht yang naik 0,157 persen.

Pergerakan Mata Uang Asia terhadap dolar AS
Mata UangKurs Pergerakan (persen)
Yuan Offshore6,97820,211
Dolar Singapura1,390,165
Baht31,1660,157
Yuan Renmimbi6,97630,152
Rupiah13.6840,066
Won1.182,520,053
Dolar Taiwan30,0050,050
Dolar Hong Kong7,76680,023
Ringgit4,139-0,024
Yen109,81-0,027
Rupee71,455-0,115
Peso Filipina50,562-0,186

Sumber: Bloomberg

 

Ahli Strategi Pasar Negara Berkembang Asia Natwest Markets di Singapura Maximillian Lin mengatakan bahwa walaupun Indonesia belum melaporkan adanya kasus virus corona, penutupan pabrik China akibat wabah ini tampak telah mengurangi permintaan untuk ekspor Indonesia seperti minyak kelapa sawit, batubara, dan tembaga.

“Namun, sejauh ini paparan virus corona terhadap mata uang rupiah masih sangat minim dibandingkan dengan semua mata uang Asia yang tedepresiasi cukup parah. Stabilitas dalam rupiah sedang digerakkan oleh Bank Indonesia,” ujar  Maximillian seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (17/2/2020).

Adapun, Bank Indonesia terlihat kembali melakukan intervensi dalam perdagangan mata uang asing serta pasar forward non-deliverable domestik (DNDF) dalam beberapa perdagangan terakhir untuk menstabilkan rupiah. Saat ini, Bank Indonesia tengah menawarkan DNDF untuk periode 1 bulan dan 3 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper