Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Naik Tipis ke US$56,34 per Barel

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April mengakhiri sesi dengan naik US$0,55 atau 1,0 persen menjadi US$56,34 per barel.
Kilang Minyak/Bloomberg
Kilang Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, NEW YORK – Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor berharap produsen terbesar dunia akan memangkas produksi lebih banyak dan mengabaikan perkiraan permintaan merosot karena wabah virus corona di pengimpor minyak terkemuka China.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April mengakhiri sesi dengan naik US$0,55 atau 1,0 persen menjadi US$56,34 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup US$0,25 atau 0,5 persen lebih tinggi menjadi US$51,42 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menurunkan perkiraan permintaan 2020 untuk minyak mentahnya sebesar 200.000 barel per hari, mendorong ekspektasi kelompok produsen dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dapat memangkas produksi lebih lanjut.

“Rusia telah cukup banyak mengisyaratkan bahwa semuanya dalam OPEC+ memberikan pengurangan produksi lebih dalam,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Permintaan minyak di China, konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia, telah jatuh karena pembatasan perjalanan dan karantina.

Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Provinsi Hubei melonjak 14.840 menjadi 48.206 pada 12 Februari dan angka kematian naik pada rekor harian 242 menjadi total 1.310 korban jiwa.

Pengilangan minyak China National Chemical Corp mengatakan akan menutup pabrik berkapasitas 100.000 barel per hari dan memotong pengolahan di dua pabrik lainnya di tengah penurunan permintaan bahan bakar.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak pada kuartal pertama akan turun untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, sebelum naik mulai kuartal kedua. Badan ini memangkas proyeksi pertumbuhan global setahun penuh menjadi 825.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper