Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke 13.707, Rupiah Tambah Lesu di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.707 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (14/2/2020).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.707 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (14/2/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.707 per dolar AS, melemah 28 poin atau 0,2 persen dari posisi Rp13.679 pada Kamis (13/2/2020).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh level Rp13.705 per dolar AS dengan pelemahan tipis 11 poin atau 0,08 persen pada Jumat (14/2) pukul 10.01 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (13/2/2020), rupiah berakhir melemah 20 poin atau 0,15 persen di level Rp13.694 per dolar AS, setelah mampu terapresiasi dua hari berturut-turut sebelumnya.

Nilai tukar rupiah mulai memperpanjang pelemahannya pada Jumat (14/2) dengan dibuka terdepresiasi tipis 0,01 persen atau 1 poin di level Rp13.695 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.695-Rp13.708 per dolar AS.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

14 Februari

Rp13.707

13 Februari

Rp13.679

12 Februari

Rp13.659

11 Februari

Rp13.686

10 Februari

Rp13.708

Sumber: Bank Indonesia

Dilansir dari Bloomberg, rupiah bergerak menuju pelemahan mingguan ketiga saat kekhawatiran seputar wabah virus Corona (Covid-19) yang memburuk terus mengurangi minat investor untuk aset-aset berisiko.

 “Rupiah telah melemah bersama mata uang regional, ketika sentimen di Asia terbebani oleh lonjakan kasus terinfeksi di China setelah dilakukan perubahan metodologi,” ujar Chang Wei Liang, pakar strategi makro di DBS Bank, Singapura.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat diperdagangkan di kisaran 13.650 hingga 13.850 jika sentimen aset berisiko stabil dan laju pertumbuhan infeksi baru berkurang,” tambahnya.

Jumlah korban tewas akibat wabah virus tersebut melonjak hingga mencapai hampir 1.500 korban jiwa hingga Jumat (14/2/2020) pagi sejak kasusnya pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 1.484 orang hingga Jumat pukul 05.00 WIB, bertambah sebanyak 119 jiwa sejak Kamis (13/2).

Di luar China, Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus ini, setelah laporan kematian di Filipina dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 1.487 nyawa.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Jumat (14/2) bertambah 4.854 orang, sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 64.658 orang.

Seiring dengan pergerakan kurs rupiah, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, bergerak ke level 99,115 dengan naik tipis 0,048 poin atau 0,05 persen pada pukul 09.54 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (13/2), indeks dolar ditutup di posisi 99,067 dengan kenaikan tipis 0,02 persen atau 0,018 poin, penguatan hari perdagangan kedua berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper