Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Kurangi Suntikan Likuiditas, Wall Street Melemah

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (13/2/2020) karena investor mempertimbangkan perkembangan coronavirus terbaru dan berita bahwa Federal Reserve akan mengurangi suntikan likuiditasnya.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (13/2/2020) karena investor mempertimbangkan perkembangan coronavirus terbaru dan berita bahwa Federal Reserve akan mengurangi suntikan likuiditasnya.

Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,43 persen atau 128,11 poin ke level 29,423,31, setelah bergerak pada kisaran 29.345,93-29.535,4.

Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,16 persen atau 5,5 poin ke level 3.373,94 dan Nasdaq Composite ditutup turun 0,14 persen atau 13,99 poin k elevel 9.711,97.

Saham Cisco System Inc yang melemah 2,61 persen menjadi penekan utama terhadap pelemahan indeks Dow Jones, disusul oleh saham Dow Inc yang turun 1,08 persen.

Di sisi lain, saham Wallmart Inc yang menguat 1,59 persen menjadi penopang terbesar indeks Dow Jones, disusul oleh saham Procter & Gamble Co. yang menguat 1,51 persen.

Dilansir dari Bloomberg, Federal Reserve Bank of New York mengatakan akan menyusutkan operasi repo-agreement lebih dari yang diperkirakan analis.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lonjakan diagnosa coronavirus tidak selalu mengindikasikan adanya lonjakan infeksi. Pernyataan ini meningkatkan sentimen risk-on di antara para investor.

Investor menilai langkah Fed untuk menurunkan operasi repo mengingat dukungan bank sentral telah membantu menenangkan pasar sejak lonjakan volatilitas sejak September tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan terus merevisi estimasi laba di tengah kekhawatiran penyebaran virus akan merusak pertumbuhan. Alibaba Group Holding Ltd. merevisi proyeksi pertumbuhan 2020 di tengah kekhawatiran bahwa konsumen menurunkan pengeluaran.

"Kami mungkin akan melihat bank-bank sentral terus melangkah untuk mendukung ekonomi dan itu adalah bagian dari apa yang para investor cari untuk memberi mereka kepercayaan diri bahwa ini adalah situasi yang dapat mereka lalui," ungkap John Porter, seorang fund manager di Mellon Investments Corp, seperti dikutip Bloomberg.

 

Pergerakan bursa saham AS

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

29.423,31

-0,43

S&P 500

3.373,94

-0,16

Nasdaq Composite

9.711,97

-0,14

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper