Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Campuran Melemah, Ini Strategi MI

Perusahaan manajer investasi (MI) menerapkan strategi menyusun portofolio reksa dana campuran untuk memaksimalkan keuntungan di tengah tren penurunan.
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Reno Esnir
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja pasar saham yang buruk turut menekan performa indeks reksa dana campuran. Perusahaan manajer investasi (MI) pun menerapkan strateginya masing-masing guna memaksimalkan keuntungan di tengah tren penurunan.

Berdasarkan data Infovesta Utama, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana campuran turun paling dalam di antara reksa dana lainnya pada Januari 2020, dengan koreksi sebesar 9,3 persen. Jumlah unit penyertaan (UP) juga berkurang 18,58 persen.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, salah satu penyebab utama anjloknya indeks reksa dana campuran adalah penurunan kinerja pasar saham akibat dampak ekonomi virus corona.

Menurutnya, penanganan wabah virus corona yang cepat dan efektif amat penting untuk memperbaiki kinerja pasar saham. Hal tersebut akan menimbulkan sentimen positif yang akan kembali menarik para investor untuk terjun ke lantai bursa.

“Sehingga kinerja indeks reksa dana saham campuran juga akan ikut terdorong naik,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (13/2/2020) di Jakarta.

Dalam merancang portofolio reksa dana campuran, Rudiyanto mengatakan pihaknya memiliki sejumlah kriteria tertentu untuk memaksimalkan keuntungan.

Dalam memilih saham, pihaknya mencari saham-saham dengan valuasi murah. Adapun, dalam pasar obligasi, Panin AM mencari seri dengan dengan kualitas rating yang baik.

Sementara itu, Panin Asset Management memiliki enam jenis reksa dana campuran yang ditawarkan kepada investor. Panin Dana Prioritas dan Panin Dana Syariah Berimbang memiliki komposisi portofolio yang lebih banyak pada pasar obligasi.

Selanjutnya, Panin Dana Unggulan, Panin Dana Bersama dan Panin Dana Bersama Plus yang portofolionya didominasi pada pasar saham. Yang terakhir, Panin Dana USD yang komposisi portofolionya mayoritas pada obligasi dan berbasis mata uang dolar AS.

Secara terpisah, Senior Vice President Head of Business Development di PT Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan pihaknya melakukan diversifikasi pada pasar saham. Para manajer investasi akan mencari saham-saham emiten dengan fundamental yang baik.

Jenis saham tersebut dikombinasikan dengan obligasi dengan tenor panjang yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi jika suku bunga rendah. Selain itu, pihaknya juga akan mencampurnya dengan obligasi jangka pendek atau deposito.

“Oblligasi jangka pendek dan deposito yang kami cari umumnya yang memiliki volatilitas kecil terhadap risiko volatilitas pasar sehingga dapat memaksimalkan keuntungan,” tambahnya.

Sementara itu, Henan Putihrai Asset Management memiliki satu produk reksa dana campuran, yakni HPAM Flexi Plus. Produk tersebut, lanjutnya berhasil membukukan imbal hasil 14,81 persen pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper