Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CGS-CIMB Sekuritas Targetkan Transaksi Saham Februari Meningkat

Berdasarkan data Bloomberg, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia membukukan transaksi senilai Rp18,22 triliun pada Januari lalu.
Presiden Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah (tengah) pada saat peluncuran aplikasi online trading bernama CGS-CIMB iTrade di Jakarta, Kamis (13/2/2020)./Pandu Gumilar).
Presiden Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah (tengah) pada saat peluncuran aplikasi online trading bernama CGS-CIMB iTrade di Jakarta, Kamis (13/2/2020)./Pandu Gumilar).

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Sekuritas PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menargetkan transaksi saham pada Februari 2020 bisa melebihi Januari 2020 senilai Rp18,22 triliun.

Berdasarkan data Bloomberg, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia membukukan transaksi senilai Rp18,22 triliun pada Januari lalu. Director of Retail Equities & Wealth Management Sugiharto Widjaja optimistis nilai transaksi pada Februari masih bakal bertumbuh.

“Bulan ini akan lebih besar daripada Januari. Kami optimistis ini adalah kesempatan untuk membeli bukan saja pada ritel tapi juga institusi,” katanya pada Kamis (13/2/2020).

Dengan kata lain, Sugiharto percaya nasabah perseroan bakal bertransaksi lebih dari Rp18,22 triliun pada bulan ini.

Menurutnya, dengan situasi pasar yang cenderung menurun peluang aksi beli justru terbuka luas. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah aksi pembelian berdasarkan fundamental yang kuat dari perseroan.

Penurunan harga saham tidak akan memengaruhi kinerja fundamental. Sugiharto mengatakan perusahaan dengan fundamental baik pasti bakal mengalami rebound atau perbaikan harga saham.

“Misalnya BMRI [PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.], kalau harganya turun ya tetap saja penyaluran kredit bagus dan kantor cabang tidak berkurang. Nilainya memang murah, tapi bisa naik karena dinamika pasar memang begitu,” katanya.

Sugiharto mengatakan pasar bakal mengalami rebalancing dan investasi akan mulai mengalir. CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, lanjutnya, optimistis sebagai salah satu broker dengan portofilo ritel dan institusi yang sepadan bakal diuntungkan.

Meski demikian, bila dibandingkan dengan Januari tahun lalu terjadi penurunan sebesar 26 persen dari posisi Rp23,09 triliun menjadi Rp17,57 triliun. Adapun pada Februari 2019, volume transaksi sebesar Rp15,75 triliun tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya Rp15,38 triliun.

Sugiharto mengatakan pasar sedang jenuh tapi perseroan masih bisa menjadi tiga broker teratas Indonesia.

“Nilai transaksi turun karena pasar memang begitu. Meski begitu kami masih menjadi salah satu yang terbaik,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper