Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kospi Tergelincir Bersama Won, Saham Samsung Tetap Reli

Pergerakan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2020), bersama dengan melemahnya nilai tukar won.
Bursa Korea Kospi/Reuters
Bursa Korea Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2020), bersama dengan melemahnya nilai tukar won.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 2.232,96 dengan pelemahan 0,24 persen atau 5,42 poin dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (12/2/2020), Kospi mampu berakhir di posisi 2.238,38 dengan penguatan 0,69 persen atau 15,26 poin, penguatan hari kedua berturut-turut.

Saham Hyundai Motor Co. yang turun 2,2 persen menjadi penekan terbesar terhadap koreksi yang dialami Kospi pada Kamis (13/2).

Adapun saham Seowon Co. Ltd. mencatat penurunan terbesar dengan 11,91 persen, disusul saham Fine Besteel Co. Ltd. yang melorot 9,98 persen.

Sementara itu, saham Samsung Electronics Co. Ltd. berhasil melanjutkan relinya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, dengan ditutup naik 033 persen di level 60,700 won.

Dari 793 saham yang diperdagangkan pada hari ini, sebanyak 219 saham menguat, 505 saham melemah, dan 69 saham stagnan. Sebanyak 12 dari 18 sektor turun, dipimpin saham emiten finansial.

Sejalan dengan indeks Kospi, nilai tukar won Korea Selatan ditutup melemah 0,29 persen atau 3,42 poin di level 1.182,90, setelah mampu terapresiasi dua hari berturut-turut sebelumnya.

Menurut Analis HI Investment & Securities Park Sang-hyun, lonjakan angka kasus yang dikonfirmasikan terinfeksi virus corona (Covid-19) oleh Provinsi Hubei hari ini mungkin diartikan menunjukkan tingkat keseriusan virus ini di China.

“Covid-19 kembali menyebabkan kebingungan pada pasar finansial tetapi outlook bahwa ekonomi China akan membuat pemulihan yang cepat dari kuartal kedua masih bertahan,” tuturnya, dikutip dari Yonhap.

Pada Rabu (12/2/2020), provinsi Hubei, jantung wabah virus itu, menambahkan 14.840 kasus baru selama periode 24 jam. Lonjakan kasus ini terjadi setelah komisi kesehatan setempat merevisi metode untuk menghitung jumlah kasus terinfeksi.

Kasus tambahan ini mencakup kasus-kasus yang didiagnosis secara klinis, setelah metode revisi, menurut pernyataan dari komisi kesehatan Hubei.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper