Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Gerai, Catur Sentosa (CSAP) Rogoh Kocek Rp600 Miliar

Catur Sentosa Adiprana masih mengandalkan kas internal dan pinjaman perbankan untuk menopang ekspansi gerai Mitra10
Presiden Direktur PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) Budyanto Totong (kiri), berbincang dengan President CBM Business Siam Cement Group (SCG) Aree Chavalitcheewingul, di sela-sela penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (16/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) Budyanto Totong (kiri), berbincang dengan President CBM Business Siam Cement Group (SCG) Aree Chavalitcheewingul, di sela-sela penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (16/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel bahan bangunan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp600 miliar pada tahun ini. Belanja modal akan digunakan untuk menambah lima gerai Mitra10 di beberapa lokasi.

Sekretaris Perusahaan, Idrus Widjajakusuma perseroan sudah mencanangkan ekspansi jaringan sebanyak 51 gerai Mitra10 hingga 2021 mendatang. Sampai dengan Desember 2019, emiten bersandi saham CSAP itu telah memiliki 34 gerai Mitra 10 sehingga ekspansi jaringan gerai tahun ini akan menggenapkan jumlah gerai menjadi 39.

“Lokasinya di Lombok pada April, Balikpapan pada Juli, Bekasi pada Agustus, Kalimantan pada September dan Jawa Tengah, Semarang di Oktober," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Menurut Idrus sumber dana belanja modal pada tahun ini akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Perseroan belum berencana untuk menggalang dana lewat opsi lain seperti penerbitan saham baru dengan skema rights issue maupun private placement.

Meski belum bisa membeberkan kinerja keuangan secara rinci karena laporan keuangan masih diaudit, Idrus menyebut pertumbuhan penjualan pada 2019 mencapi kisaran 11 persen. Secara khusus, gerai Mitra10 mencetak pertumbuhan same store sales growth (SSSG) di kisaran 8 persen s.d 9 persen.

Sementara itu, hingga September 2019 perseroan mencatat penurunan laba bersih 26,04 persen menjadi Rp40,99 miliar. Penurunan dusebabkan penurunan permintaan bahan bangunan di bulan Ramadan yang berlangsung pada pertengahan Mei 2019 hingga pertengahan Juni 2019.

Namun, secara umum perseroan dapat meningkatkan angka penjualan yang cemerlang di kuartal IV setiap tahunnya. “Itu akan mempengaruhi ada kenaikan dan penurunan (laba bersih). Jadi satu tahun ini tidak selalu (bagus) salesnya, agak turun sedikit. Ujungnya kenaikan itu banyak di kuartal keempat,” jelas Idrus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper