Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sarana Menara Nusantara (TOWR) Diyakini Makin Kokoh

Akuisisi menara oleh anak usaha Grup Djarum itu bakal memperkuat posisi TOWR sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis menilai aksi pembelian menara yang dilakukan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk. dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bakal membawa dampak positif bagi kinerja perseroan.

Research Analyst Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya mengatakan akuisisi menara oleh anak usaha Grup Djarum itu bakal memperkuat posisi TOWR sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

“EXCL juga telah menandatangani perjanjian sewa balik untuk periode 10 tahun atas menara yang dijual kepada Protelindo [anak usaha TOWR]. Dengan demikian TOWR telah mengantongi tambahan pendapatan untuk 10 tahun ke depan,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (11/2).

Anissa menilai dengan transaksi akuisisi itu tingkat net debt/EBITDA TOWR masih akan dibawah 3 kali karena posisi keuangan TOWR yang kuat. Dia merekomendasikan beli untuk saham TOWR dengan target harga Rp995 per saham.

Selain itu, penjualan menara oleh EXCL dapat membuat kinerja perseroan menjadi lebih efisien. Hal itu, lanjutnya, dapat berdampak positif bagi laba bersih tahun ini.

“EXCL juga dapat lebih fokus pada bisnis utamanya yaitu di bidang penyediaan layanan seluler dan mobile internet,”.

Menurutnya, tantangan terbesar EXCL tahun ini adalah persaingan yang masih ketat di industri telekomunikasi dan kebijakan akuntansi baru terkait PSAK 71,72 dan 73. Hal itu, lanjutnya, dapat mempengaruhi kinerja keuangan perseroan.

“Meski demikian kami masih merekomendasikan beli EXCL dengan target harga Rp3.860,” katanya.

Dihubungi secara terpisah, analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan target harga untuk TOWR adalah Rp1.080 per saham atau naik 23,42 persen dibandingkan dengan harga penutupan hari ini di level Rp875 per saham.

Sementara itu, analis News Street Research Chris Hoare menyebutkan dalam risetnya merekomendasikan beli dengan target harga Rp975 per saham. Menurutnya, neraca utang bersih TOWR sekitar 2,1 kali dengan suku bunga 8 persen.

“Operator sedang berjuang dan akan menjual menara menurut kami. Protelindo saat ini adalah satu-satunya potensi pembeli, dapat memperoleh aset dengan murah. Seiring waktu kami pikir mereka cenderung muncul sebagai pemimpin secara konsolidasi pasar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper