Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kurs Asia Menguat, Rupiah Ikut Terdongkrak

Nilai tukar rupiah mampu bangkit dari pelemahannya dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (11/2/2020).
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu bangkit dari pelemahannya dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (11/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terapresiasi 17 poin atau 0,12 persen di level Rp13.695 per dolar AS.

Pergerakannya kemudian terangkat ke level Rp13.684 per dolar AS pada pukul 08.37 WIB dengan penguatan 28 poin atau 0,20 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (10/2/2020), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.712 per dolar AS dengan pelemahan 37 poin atau 0,27 persen, pelemahan hari kedua berturut-turut sejak perdagangan 7 Februari.

Kurs rupiah melemah untuk hari kedua terhadap dolar AS seiring dengan meningkatnya aksi penghindaran aset berisiko akibat jumlah korban wabah virus corona (coronavirus) yang terus bertambah.

“Pergerakan rupiah cenderung mengikuti tren regional tetapi ada risiko turun untuk kurs rupiah jika kasus coronavirus dilaporkan masuk Indonesia,” ujar Mingze Wu, pedagang valuta asing di INTL FCStone, seperti dilansir Bloomberg.

Ia memperkirakan rupiah akan diperdagangkan di kisaran level Rp13.500-Rp13.800 dalam jangka waktu dekat.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan BI tetap konsisten dengan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah sentimen risiko yang dipicu oleh virus corona jenis baru.

Seiring dengan pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (11/2) pagi, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga mampu terapresiasi, dipimpin baht Thailand dan dolar Taiwan yang terapresiasi 0,45 persen dan 0,29 persen masing-masing terhadap dolar AS pukul 08.44 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, naik tipis 0,01 persen atau 0,012 poin ke level 98,844 pukul 08.35 WIB.

Pada perdagangan Senin (10/2), indeks dolar AS berakhir menguat 0,15 persen atau 0,148 poin di posisi 98,832, kenaikan hari keenam beruntun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper