Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mampukah IHSG Kembali ke Atas Level 6.000?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan bahwa secara teknikal indeks masih akan bergerak mencoba tutup di atas level psikologis 6.000 dengan support-resistance 5.950-6.050.
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (11/2/2020), bakal menguji level psikologis 6.000.

Kemungkinan indeks menghijau didukung oleh pernyataan tertulis yang diterbitkan Moody’s pada Senin (10/2), bahwa mereka kembali menyematkan peringkat utang pemerintah Indonesia di level Baa2 dengan Outlook Stabil.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan bahwa secara teknikal indeks masih akan bergerak mencoba tutup di atas level psikologis 6.000 dengan support-resistance 5.950-6.050.

Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal di antaranya; HOKI, MAIN, TPIA, BBRI, TLKM, JSMR, ERAA.

Menurut Lanjar, pergerakan IHSG secara teknikal mengkonfirmasi false break level psikologis 6.000 dengan potensi bergerak melemah jangka pendek menguji support 5.950 meskipun dari indikator semua cukup positif dari MACD yang bergerak divergent positif, RSI yang memiliki momentum cukup rendah dan Stochastic yang membuka peluang penguatan yang masih melebar.

Pada perdagangan kemarin, IHSG (-0,79 persen) mengawali pekan dengan melemah 47.52 poin ke level 5.952,08 mengiringi pelemahan mayoritas indeks acuan di Asia.

Bursa Asia ditutup mayoritas melemah kecuali CSI300 (+0,41 persen) yang menguat mendekati setengah persen didorong mulainya kembali pabrik Tiongkok dengan ratusan ribu orang mulai kembali bekerja dan PBOC melakukan perjanjian buyback guna menjaga likuiditas keuangan.

Bursa saham Asia bersiap untuk dibuka lebih tinggi pada perdagangan Selasa (11/2/2020) setelah saham AS mencapai rekor tertinggi karena investor mengabaikan potensi dampak ekonomi dari penyebaran virus corona.

Dilansir dari Bloomberg, kontrak berjangka untuk bursa saham di Australia dan Hong Kong menunjukkan penguatan. Sementara itu, pasar saham Jepang tutup untuk liburan hari ini.

Pada perdagangan Senin (10/2), indeks S&P 500 ditutup menguat 0,73 persen ke level 3.352,09, rekor tertinggi barunya. Sementara itu, indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup menguat masing-masing 0,6 persen dan 1,13 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper