Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Mengganas, Kurs Rupiah Melemah

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Senin (10/2/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran seputar virus corona (coronavirus).
 Petugas teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Senin (10/2/2020), seiring dengan meningkatnya kekhawatiran seputar virus corona (coronavirus).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di level Rp13.690 per dolar AS dengan depresiasi 15 poin atau 0,11 persen.

Pergerakan rupiah kemudian menyentuh level Rp13.694 per dolar AS dengan pelemahan 19 poin atau 0,14 persen pada pukul 08.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (7/2/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.675 per dolar AS dengan pelemahan 40 poin atau 0,29 persen, pelemahan pertama dalam empat hari perdagangan beruntun sejak 4 Februari.

Dilansir dari Bloomberg, daya tarik aset investasi aman (safe haven) seperti emas menanjak sedangkan aset berisiko yang mencakup saham melorot pada perdagangan awal pekan ini akibat wabah virus corona jenis baru yang telah merenggut lebih dari 900 nyawa.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 904 orang hingga Senin (10/2/2020) pukul 05.22 WIB, bertambah sebanyak 93 jiwa sejak Minggu (9/2).

Sementara itu, kematian di luar China terjadi di Filipina dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 906 nyawa. Angka kematian tersebut telah melampaui jumlah korban akibat MERS yang mencapai 858 jiwa pada tahun 2012.

Pemerintah China dilaporkan akan mengalokasikan sedikitnya US$10 miliar untuk mengendalikan wabah virus corona dan mencari pasokan medis dari negara lain.

“Virus corona ini tampaknya berlangsung lebih lama, menginfeksi lebih banyak orang dan dampak negatifnya terhadap pertumbuhan akan lebih lama," ujar Diana Mousina, seorang ekonom di AMP Capital Investors Ltd., kepada Bloomberg TV di Sydney.

"Anda tidak akan dapat menutup semua dampak negatif pada kuartal pertama,” tambahnya.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas melemah terhadap dolar AS pada Senin (10/2) pagi, dipimpin won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang terdepresiasi 0,38 persen dan 0,22 persen masing-masing pukul 08.32 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, tampak turun tipis 0,04 persen atau 0,036 poin ke level 98,648 pukul 08.22 WIB, setelah berakhir menguat 0,19 persen atau 0,188 poin ke posisi 98,684 pada Jumat (7/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper