Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk : Tenor Jangka Menengah Diperkirakan Laku Keras

Likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan surat utang konvensional dan imbal hasil lebih tinggi membuat lelang sukuk bakal laku keras.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan sejumlah pejabat lainnya meresmikan Jembatan Leta Ora Ralan di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Jumat (11/1/2019). Jembatan yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp123 miliar itu dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)./Dok. Kemenkeu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan sejumlah pejabat lainnya meresmikan Jembatan Leta Ora Ralan di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Jumat (11/1/2019). Jembatan yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp123 miliar itu dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)./Dok. Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis menilai lelang surat berharga syariah negara (SBSN) yang akan dibuka Selasa (11/2/2020) bakal dibanjiiri peminat yang mencari instrumen berjangka menengah.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan minat investor terhadap sukuk negara diperkirakan tetap tinggi karena likuiditas suku di pasar lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvensiona.

Dia menambahkan, imbal hasil yang ditawarkan produk sukuk juga lebih tinggi dibandingkan dengan surat utang non-syariah.Oleh karena itu, Nico menilai instrumen sukuk menjadi pilihan investasi yang tepat dalam jangka waktu pendek dan menengah.

“Kupon yang tinggi itu membuat potensi investor melakukan buy and hold menjadi lebih tinggi. Diperkirakan angka penawaran sukuk besok bisa lebih tinggi bila dibandingkan lelang-lelang sukuk sebelumnya,” jelas Nico saat dihubungi pada Senin (10/2/2020).

Menurut Nico, sukuk dengan tenor jangka menengah seperti PBS026 akan banyak dicari investor. Seri PBS026 menawarkan tenor 4 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 6,62500% juga dinilai menarik.

Seri lain yang diperkirakan akan memiliki banyak peminat adalah PBS002. Seri tersebut akan bersaing dengan SPN-S 12082020 yang memiliki waktu jatuh tempo lebih cepat. Menurutnya, yield yang diberikan dari PBS002 dan SPN-S 12082020 kemungkinan tidak akan berbeda jauh.

Sementara itu, seri PBS005 diperkirakan tidak akan menarik banyak investor. Pasalnya, kupon yang ditawarkan pemerintah pada lelang besok juga terbilang kecil mengingat waktu jatuh tempo yang cukup lama.

Untuk diketahui, lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara akan dibuka pada besok, 11 Februari 2020. Pemerintah akan mengeluarkan satu SPSN dan tiga seri PBS.

Berikut rincian SBSN yang akan dilelang pekan depan ;

  • SPN-S 12082020 jatuh tempo pada 12 Agustus 2020 dengan alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan.
  • PBS002 jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan kupon 5,45%.
  • PBS026 jatuh tempo 15 Oktober 2024 dengan kupon 6,625%.
  • PBS005 jatuh tempo 14 April 2043 dengan kupon 6,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper