Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Meluas di Kapal Diamond Princess, Bursa Jepang Makin Turun

Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (10/2/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar dampak virus corona (coronavirus) terhadap ekonomi lokal dan global.
Seseorang sedanag melihat papan eletronik yang memperlihatkan indikasi saham di pasar modal Tokyo, Jepang./Reuters
Seseorang sedanag melihat papan eletronik yang memperlihatkan indikasi saham di pasar modal Tokyo, Jepang./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (10/2/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar dampak virus corona (coronavirus) terhadap ekonomi lokal dan global.  

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir di level 1.719,64 dengan koreksi 0,72 persen atau 12,50 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Jumat (7/2/2020), Topix berakhir di posisi 1.732,14 dengan pelemahan 0,28 persen atau 4,84 poin.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 ditutup di level 23.685,98 dengan koreksi 0,60 persen atau 142 poin, pelemahan hari kedua berturut-turut sejak perdagangan Jumat (7/2).

Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, 47 saham berhasil menguat, 174 saham melemah, dan 4 saham lainnya stagnan.

Saham TDK Corp. dan Bandai Namco Holdings Inc. yang masing-masing turun 2,98 persen dan 4,32 persen menjadi penekan utama pelemahan Nikkei 225 hari ini.

Dilansir dari Bloomberg, jumlah kasus terinfeksi virus corona jenis baru di dalam kapal pesiar Diamons Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, dilaporkan bertambah sekitar 60 orang dari 70 orang yang telah dikonfirmasi positif terinfeksi.

Kapal itu mengangkut sekitar 3.700 penumpang beserta awak yang masuk karantina sejak 3 Februari dan menjalani pemeriksaan kesehatan setelah salah seorang penumpang, seorang pria Hong Kong berusia 80 tahun, ditemukan terinfeksi virus corona.

Sementara itu, total jumlah angka kematian akibat wabah virus tersebut mencapai 910 orang hingga Senin (10/2/2020) pagi sejak wabah ini pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019.

“Ada kekhawatiran seputar potensi kejatuhan pada perusahaan-perusahaan Jepang jika kekuatan manufaktur China berkurang karena virus jenis baru ini,” ujar Hideyuki Suzuki, general manager di SBI Securities Co., Tokyo.

Toyota Motor Corp, yang telah menghentikan aktivitas pabriknya di China hingga 9 Februari, mengatakan berencana untuk melanjutkan produksinya paling cepat pada 17 Februari. Sementara itu, Honda Motor Co mengatakan akan membuka kembali pabriknya di Hubei pada 14 Februari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper