Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Hang Seng Ditutup Melemah 0,59 Persen, 37 Saham Tertekan

Dilansir dari Bloomberg, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,59 persen atau 162,93 poin ke level 27.241,34 Kong, penurunan hari kedua berturut-turut sekaligus yang terdalam sejak jatuh 2,6 persen pada 30 Januari.
bursa hong kong
bursa hong kong

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Senin (10/2/2020), di tengah fluktuasi bursa saham Asia.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,59 persen atau 162,93 poin ke level 27.241,34 Kong, penurunan hari kedua berturut-turut sekaligus yang terdalam sejak jatuh 2,6 persen pada 30 Januari.

Sebelumnya, indeks Hang Seng dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,14 persena tau 312,12 poin di posisi 27.092,15, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (7/2) ditutup melemah 0,33 persen atau 89,43 poin di posisi 27.404,27.

Saham AIA Group Ltd. memberikan tekanan terbesar terhadap penurunan indeks setelah ditutup melemah 1,3 persen. Sementara itu, saham Shenzhou International Group Holdings Ltd. mengalami penurunan terbesar, mencapai 4,2 persen.

Pada perdagangan hari ini, 37 dari 50 saham jatuh, sementara 12 naik menguat dan 1 saham lainnya ditutup stagnan.

Seluruh indeks sektoral ditutup melemah pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor perdagangan dan industry yang melemah 0,7 persen, disusul sektor finansial yang turun 0,5 persen.

Indeks Hang Seng diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan (price-to-earning) sebesar 10,6 kali, dendan total kapitalisai mencapai HK$18 triliun pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, bursa saham Asia lainnya bergerak variatif pada perdagangan karena investor terus memperkirakan kapan aktivitas ekonomi akan rebound setelah terpukul oleh coronavirus.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau melemah 0,46 persen pada pukul 14.58 WIB. Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup melemah masing-masing 0,72 persen dan 0,6 persen. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 0,5 persen.

"Virus korona ini tampaknya berlangsung lebih lama, menginfeksi lebih banyak orang dan pukulan terhadap pertumbuhan akan lebih lama," ungkap Diana Mousina, ekonom di AMP Capital Investors Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

"Anda tidak akan dapat menutup semua dampak negatif pada kuartal pertama," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper