Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Pelayaran Tamarin (TAMU) Belum Terimbas Penurunan Harga Minyak

Meskipun harga minyak tergelincir, kinerja emiten pelayaran lepas pantai diyakini tidak terdampak.
Manajemen PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. usai menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan
Manajemen PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. usai menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. melansir tren penurunan harga minyak belum menggerus kinerja perseroan. Harga minyak yang terus lungsur sejauh ini belum mengurangi aktivitas eksplorasi yang dikerjakan oleh klien-klien perseroan.

Direktur & Sekretaris Perusahan Pelayaran Tamarin Samudra, Leo A. Tangkilisan mengatakan harga minya saat ini masih berfluktuasi di kisaran US$50 hingga US$60 per barel sehingga perusahaan masih optimis bisa menggarap kontrak-kontrak pekerjaan lepas pantai.

Dia mengungkapkan, para klien memang sudah mulai menawarkan negosiasi kembali atas kontrak-kontrak yang sudah disepakati. Namun, Leo menekankan, aktivitas lepas pantai belum berkurang.

“Untuk mengurangi aktivitas [offshore] belum terlihat, tapi sudah mulai merenegosiasikan nilai kontrak. Kami juga akan mencoba untuk memperluas bidang usaha kami tapi tetap di migas [minyak bumi dan gas],” jelasnya kepada Bisnis, Senin (10/2/2020)

Secara umum, hingga 2019, emiten bersandi saham TAMU itu mendapat beberapa kontrak baru, seperti perpanjangan kontrak kapal Petroleum Excelcior sebesar Rp216 miliar untuk empat tahun ke depan. TAMU bersama konsorsium juga memenangkan tender senilai Rp1,4 triliun berjangka waktu empat tahun.

Kontrak tersebuti diperoleh dari PT Pertamina Hulu Energi OSES untuk lingkup pekerjaan rental workover barge with pedestal crane services. Kontrak dimulai pada 19 Desember 2019 lalu dan akan berakhir pda 31 Januari 2024.

Pada Januari 2020 lalu, TAMU juga mendapat kontrak baru senilai Rp24 miliar dari PT Pertamina EP Asset 4 untuk pekerjaan Labuh FSO Cinta Natomas Periode 2. Kontrak ini memiliki jangka waktu 780 hari kalender.

Secara umum, hingga 2018  TAMU memiliki sedikitnya lima unit kapal yang terdiri dari satu Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dan empat Accommodation Work Barges (AWB). AHTS merupakan jenis kapal penunjang untuk kegiatan lepas pantai atau pada penempatan rig minyak. Adapun, AWB merupakan jenis kapal untuk tempat tinggal personel dan kru untuk kegiatan lepas pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper