Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. memperkirakan produksi emas sepanjang 2020 bakal mencapai 360.000 ounces (oz), lebih rendah 10 persen dibandingkan dengan target pada 2019 sebanyak 400.000 oz. Segmen pertambangan emas menjadi salah satu kontributor penting bagi perseroan setelah mengakuisisi PT Agincourt Resources pada 2018.
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan target produksi pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu karena emas akan ditambang dari lapisan yang lebih dalam.
“Biasanya, hasil tambang dari lapisan yang lebih dalam kandungan emas atau gradenya menjadi lebih rendah sehingga target produksi pun menjadi tidak lebih tinggi dari tahun lalu,” ujar Ari saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/2/2020).
Seperti yang diketahui, emiten berkode UNTR tersebut memiliki tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Selain itu, UNTR juga memiliki tambang emas PT Sumbawa Jutaraya yang hingga September 2019 lalu belum berproduksi.
Berdasarkan laporan keuangan UNTR per September 2019, total penjualan emas dari tambang emas Martabe mencapai 306.000 ons, sedangkan pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas pada periode yang sama sebesar Rp5,9 triliun.
Di sisi lain, Ari mengatakan United Tractors akan fokus melakukan diversifikasi produk guna mengurangi ketergantungan terhadap batu bara berkalori rendah. Untuk itu, perseroan tengah mengkaji untuk menambah lahan tambang mineral lainnya seperti coking coal, emas, dan nikel.
Baca Juga
“Belum ada yang dalam pipeline dan diakuisisi dalam waktu dekat ini tetapi masih dalam study,” ujar Ari.
Secara umum, United Tractors mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$450 juta. Jumlah tersebut terdiri dari US$250 juta hingga US$300 juta untuk PT Pamapersada Nusantara dan US$100 juta untuk tambang emas Martabe. Adapun sisanya untuk keperluan bisnis lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel