Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah (IDR) Diprediksi Uji Level Rp13.585

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa adanya optimisme pasar terhadap penyebaran virus corona yang dapat dibatasi menjadi sentimen positif rupiah.
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang Garuda berpotensi dibuka menguat pada perdagangan Jumat (7/2/2020), melanjutkan kenaikannya dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa adanya optimisme pasar terhadap penyebaran virus corona yang dapat dibatasi menjadi sentimen positif rupiah.

Apalagi, lanjut dia, pejabat kesehatan tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin dan meningkatkan pengujian untuk virus corona, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai terciptanya vaksin masih jauh untuk dicapai.

"Dalam pembukaan pasar rupiah kemungkinan masih akan menguat di level Rp13.585 per dolar AS hingga Rp13.665 per dolar AS," ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (7/2/2020).

Adapun, pada penutupan perdagangan Kamis (6/2/2020) rupiah berada di level Rp13.634 per dolar AS, menguat 0,41 persen atau 56 poin.

Selain itu, penyebaran virus corona hingga ke luar China telah meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu, semakin banyak bank sentral global yang mengisyaratkan kesediaan untuk bertindak jika virus tersebut melemahkan permintaan, inflasi, dan pasar keuangan.

Di sisi lain, defisit anggaran pada 2020 diproyeksi mencapai 2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp 486 triliun. Defisit ini lebih lebar daripada yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,76 persen atau Rp 307,2 triliun.

"Defisit ini melebar cukup besar karena kondisi yang terjadi di 2019 masih akan berlanjut di 2020 dan ini adalah kondisi yang tidak diprediksi oleh pemerintah saat menetapkan APBN 2020 pada Oktober 2019 lalu," papar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper