Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Tipis di Sesi I, CPIN & UNVR Penekan Utama

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2020), setelah berfluktuasi dalam rentang sempit.
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (29/1/2020). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2020), setelah berfluktuasi dalam rentang sempit.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,01 persen atau 0,71 poin ke level 5.977,80 pada akhir sesi I hari ini, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,41 persen atau 24,41 poin ke level 6.002,92.

Pada perdagangan Rabu (5/2/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.978,51 dengan penguatan 0,95 persen atau 56,17 poin.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.972,38-6.013,70.

Enam dari sembilan sektor terpantau bergerak di teritori positif pada perdagangan hari ini, dengan sektor pertanian mencatat penguatan terbesar hingga 1,28 persen. Tiga sektor lainnya melemah, didorong oleh sektor industri dasar yang turun 1,16 persen.

Sementara itu, sebanyak 213 saham menguat, 143 saham melemah, dan 320 saham stagnan dari 676 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang masing-masing melemah 4,8 persen dan 1,54 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG di akhir sesi I.

Tim analis Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak flat karena data ekonomi yang di bawah ekspektasi, sedangkan pasar saham global bergerak positif.

Mayoritas pasar US dan Eropa telah bergerak menguat seiring keyakinan pasar terhadap isu coronavirus yang dapat diatasi dengan berbagai negara bekerja sama membuat antivirus.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia pada Kuartal I/2020 mendatang akan sedikit lebih rendah seiring adanya isu coronavirus yang turut mempengaruhi pertumbuhan PDB China, serta akan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga pada kuartal pertama.

“IHSG diperkirakan berpotensi menguat namun terbatas seiring minimnya sentimen domestik yang dapat menggerakan pasar,” demikian tulis tim riset Samuel Sekuritas.

Sementara itu, survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2020 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Januari 2020 yang tetap berada pada level optimistis yakni sebesar 121,7.

Meski begitu, IKK per Januari 2020 itu lebih rendah dibandingkan dengan IKK pada Desember 2019 sebesar 126,4. 

IHSG melemah di saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terpantau menguat masing-masing 2,47 persen dan 2,85 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 2,56 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper