Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Abaikan Virus Corona, Wall Street Buat Rekor Lagi

Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) lagi-lagi menguat dan mencetak rekor level penutupan tertinggi pada perdagangan Rabu (5/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) lagi-lagi menguat dan mencetak rekor level penutupan tertinggi pada perdagangan Rabu (5/2/2020).

Indeks S&P 500 berakhir menanjak 1,13 persen di level 3.334,69, indeks Nasdaq Composite naik 0,43 persen ke level 9.508,68, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik tajam 1,68 persen di posisi 29.290,85.

Baik indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatatkan rekor level penutupan tertinggi seiring dengan meredanya kekhawatiran seputar dampak wabah virus corona (coronavirus) jenis baru di China.

Sebaliknya, spekulasi atas potensi keberhasilan upaya untuk meminimalisir dampak ekonomi dari virus tersebut mendorong obligasi Treasury AS melorot, seperti dilansir Bloomberg.

Sentimen untuk aset-aset berisiko semakin terangkat menyusul serangkaian laporan tentang kemungkinan adanya vaksin untuk virus tersebut, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengatakan belum ada terapi yang terbukti sejauh ini.

Seiring dengan menanjaknya pamor aset berisiko, aset investasi aman (safe haven) meluntur. Obligasi Treasury AS turun sekaligus mendorong imbal hasil 10 tahun ke atas 1,64 persen, terlepas dari laporan lebih banyak karantina dalam upaya untuk mengendalikan wabah virus itu.

Nilai tukar yen Jepang dan franc Swiss pun tergelincir. Adapun dolar AS menguat, didukung data pertambahan pekerjaan oleh perusahaan-perusahaan AS untuk bulan Januari yang melebihi perkiraan para ekonom.

Di sisi lain, saham produsen energi melonjak setelah harga minyak membukukan kenaikan terbesar dalam sekitar satu bulan di tengah prospek pemangkasan produksi oleh OPEC. Bersama minyak, harga tembaga ikut menguat.

Bursa saham terus pulih dari aksi jual yang dipicu oleh wabah virus corona seiring dengan meningkatnya optimisme bahwa wabah ini akan dapat dikendalikan.

Sementara itu, semakin banyak bank sentral yang mengisyaratkan kesediaan untuk bertindak jika virus tersebut melemahkan permintaan, inflasi, dan pasar keuangan. Laporan laba korporasi yang lebih baik dari perkiraan juga terus mendukung pergerakan saham.

“Pasar mengabaikannya [virus corona]. Anda dapat melihat adanya upaya dan pasar mengatakan bahwa ini tidak akan pecah menjadi pandemi,” ujar Michael Pytosh, kepala investasi ekuitas di Voya Investment Management.

Sejalan dengan Wall Street, indeks Stoxx Europe 600 menanjak 1,2 persen dan indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen.

Pergerakan Bursa Wall Street 5 Februari

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

29.290,85

+1,68

S&P 500

3.334,69

+1,13

Nasdaq

9.508,68

+0,43

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper