Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Labil, Investor Reksa Dana Alihkan Portofolio

Investor tidak sepenuhnya hengkang dari instrumen reksa dana. Mereka disebut hanya mengalihkan portofolio ke jenis reksa dana lebih aman.
Reksa Dana Jeblok. /Bisnis.com
Reksa Dana Jeblok. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Investor reksa dana dinilai akan cenderung mengalihkan portofolio ke jenis reksa dana yang lebih konservatif di tengah kondisi pasar yang masih labil. Hal ini dilakukan guna menjaga kinerja portofolio investor.

Direktur Principal Asset Management Diah Sofiyanti mengatakan investor masih punya waktu untuk merombak portofolio investasi mereka kendati dalam beberapa hari terakhir sentimen negatif belum juga mereda. Dia mengimbuhkan, investor tidak sepenuhnya hengkang dari instrumen reksa dana.

“Yang tadinya mungkin portofolionya agresif sekarang lebih moderat, dari aset-aset yang resikonya lebih tinggi menjadi yang agak lebih rendah. Mereka me-rebalance portofolionya saja,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (4/2/2020).

Diah mencontohkan, di tengah kondisi net redemption di industri, Principal Asset Management malah mencetak net subscription. Dengan kata lain, nilai pembelian lebih banyak dibandingkan dengan nilai penjualan.

Menurut Diah, di tengah kondisi pasar yang labil, investor yang memilih jenis reksa dana saham cenderung mengoleksi produk reksa dana saham yang konservatif, yaitu reksa dana indeks. Produk ini mengacu pada indeks saham tertentu sebagai aset dasar atau underlying.

Di samping itu, investor yang lebih moderat meningkatkan aset mereka di produk reksa dana berjenis pasar uang dan pendapatan. Karakter dua jenis reksa dana tersebut memang memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham.

Diah menekankan, fundamental emiten amat penting agar produk reksa dana tetap berkinerja moncer situasi pasar yang labil. “Karena kita yakin sepanjang fundamentalnya kuat, dalam kekhawatiran seperti ini justru peluang untuk kita,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Sepanjang Januari 2020 terjadi net redemption sebesar Rp6,17 triliun di industri reksa dana. Jumlah tersebut berasal dari selisih antara jumlah pembelian Rp56,23 triliun dengan jumlah penjualan sebesar Rp62,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper