Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Turun, Mulia Industrindo (MLIA) Genjot Produksi

Mulia Industrindo akan menambah kapasitas produksi botol kemasan 140 ton per hari dan glass block sebesar 75 ton per hari untuk mengerek penjualan
Direktur PT Mulia Industrindo Tbk. Henry Bun(kiri) dalam public expose di Jakarta pada Jumat (10/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Direktur PT Mulia Industrindo Tbk. Henry Bun(kiri) dalam public expose di Jakarta pada Jumat (10/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen kaca PT Mulia Industrindo Tbk. memperkirakan pertumbuhan penjualan bisa mencapai kisaran 5 persen hingga 7 persen sepanjang 2020. Perseroan akan lebih gencar melakukan ekspansi seiring penurunan harga gas industri.

Direktur & Corporate Secretary Mulia Industrindo Henry Bun mengatakan perseroan akan menambah kapasitas produksi botol kemasan 140 ton per hari dan glass block sebesar 75 ton per hari untuk mengerek penjualan. Peningkatan kapasitas produksi diharapkan bisa dimulai pada kuartal II/2020 saat mesin-mesin baru mulai beroperasi.

Di samping itu, Mulia Industrindo juga akan meningkatkan diversifikasi produk dengan menambah penjualan kaca warna dari produk kaca lembaran serta motif-motif baru dari produk glass block.

“Untuk tahun 2020 pendapatan ditargetkan bisa tumbuh sekitar 5 sampai dengan 7 persen  dengan beroperasinya mesin-mesin yang baru. Dengan adanya regulasi baru dari [penurunan] harga gas ini tentunya kami akan terus meningkatkan pendapatan apabila keadaan ekonomi sudah mulai membaik,” jelas Henry kepada Bisnis.com, Rabu (5/2/2020).

Sebagaimana diketahui, produsen kaca menjadi salah satu pihak yang diuntungkan dari rencana penetapan harga gas industri pada 1 April 2020 mendatang. Harga gas industri akan dipatok US$6 per Million British Thermal Unit (MMBTU).

Henry menuturkan, komponen gas mencapai 26 persen terhadap biaya produksi perseroan. Emiten produsen kaca berkode sandi saham MLIA tersebut mengakui penurunan harga gas akan berdampak langsung terhadap penurunan beban produksi. Harga gas yang baru juga dinilai akan mendorong daya saing produk kaca di pasar Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper