Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Sentimen Negatif, Panin Asset Management Pertahankan Target

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto menyadari saat ini reksa dana saham memang tengah dikelilingi banyak sentimen negatif, terutama dengan merebaknya virus corona yang berdampak terhadap pelemahan pasar.
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Asset Management belum berencana mengubah target imbal hasil reksa dana sahamnya kendati saat ini kinerja reksa dana saham Tanah Air masih belum menunjukkan tanda-tanda membaik.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto menyadari saat ini reksa dana saham memang tengah dikelilingi banyak sentimen negatif, terutama dengan merebaknya virus corona yang berdampak terhadap pelemahan pasar.

Namun, menurutnya hal tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dalam jangka panjang, apalagi jika wabah virus tersebut dapat segera teratasi. Maka dari itu, belum ada tinjauan untuk merevisi target kinerja Panin Asset Management yang ditetapkan sekitar 10-15% untuk tahun ini.

“Ini memang masih akan menjadi resiko untuk sementara waktu, tapi berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya sepanjang [virusnya] sudah bisa dikendalikan, itu [sentimen negatif] bisa hilang dengan sendirinya,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (30/1/2020).

Untuk strategi mengamankan kinerja reksa dana sahamnya, Rudiyanto mengaku tidak menerapkan strategi khusus selain mengandalkan saham-saham dengan valuasi murah di sektor properti, keuangan, komoditas, dan konsumsi.

“Kita seperti biasa saja karena kan naik turun di pasar modal itu biasa. Cuma sekarang sedang dalam tren penurunan jadi kami mungkin lebih melihat peluang saham mana yang harganya terkoreksi cukup dalam,” tuturnya.

Adapun mengenai sentimen negatif dari berbagai kasus yang melibatkan pengelola investasi, Rudiyanto menganggap hal tersebut tidak lebih berdampak dibandingkan dengan wabah virus corona.

Dia menyebut kasus-kasus tersebut hanya membuat kepercayaan terhadap pasar modal sedikit berkurang, tapi tidak terlalu memberikan efek pada penurunan harga. Dia berharap pihak berwajib segera menuntaskan kasus-kasus tersebut agar kepercayaan investor pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper