Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Sekuritas Kantongi Empat Mandat IPO

Penawaran umum perdana (IPO) tahun ini diperkirakkan lebih semarak karena tahun lalu banyak penundaan akibat situasi pasar yang tidak mendukung.
Direktur PT Mandiri Sekuritas Lisana Irianiwati (tengah) bersama Direktur Operasional Heru Handayanto (kiri) dan CEO & Founder PrivyID Marshall Pribadi mencoba layanan Online Trading Mandiri Sekuritas (MOST) dengan fitur DigiSign saat peluncurannya di Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur PT Mandiri Sekuritas Lisana Irianiwati (tengah) bersama Direktur Operasional Heru Handayanto (kiri) dan CEO & Founder PrivyID Marshall Pribadi mencoba layanan Online Trading Mandiri Sekuritas (MOST) dengan fitur DigiSign saat peluncurannya di Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas melansir sudah mengantongi mandat penjaminan emisi efek dalam rencana penawaran umum perdana dari empat perusahaan.

Direktur Mandiri Sekuritas Andy Bratamihardja mengatakan mandat IPO diperoleh sejak 2019 lalu. Dia menyebut, banyak rencana penawaran umum yang tertunda karena situasi pasar tidak kondusif. 

“Selama kami berdiri, baru tahun lalu tidak ada IPO. Mandat penawaran banyak yang ditunda mundur ke 2020 karena situasi tidak memungkinkan. Kami harap akan masuk pada tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis malam (31/1//2020).

Andy enggan merinci terkait perusahaan mana yang sudah memberikan mandat untuk IPO. Namun dia menyebut, calon emiten yang memberikan mandat kepada perseroan antara lain berasal dari sektor perkebunan dan keuangan. 

Saat disinggung salah satu calon emiten yang akan ditangani Mandiri Sekuritas adalah PT Bank Syariah Mandir, Andy menampik. Baik Mandiri Sekuritas maupun Bank Syariah Mandiri adalah anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. “Itu masih wacana belum diputuskan. Semua anak usaha kalau ingin IPO perlu izin dari stakeholders,” katanya.

Di sisi lain, Mandiri Sekuritas juga sudah menggenggam beberapa mandat penerbitan surat utang. Sebagian besar emiten bakal melakukan emisi surat utang pada kuartal I/2020. 

Menurut Andy, investor asing kini tengah mencermati instrumen surat utang pendapatan tetap (fixed income) seiring tren penguatan rupiah dan level inflasi yang terjaga. Dia mengimbuhkan, penerbitan surat utang di awal tahun didorong oleh strategi restrukturisasi utang yang ditempuh emiten.

“Ada banyak utang yang bakal jatuh tempo tahun ini dan tahun depan. Jadi banyak yang melakukan restrukturisasi utang, terutama utang perbankan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper