Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Ini Gelontorkan Rp500 Miliar untuk Bangun Menara. Bisa Jadi Berapa?

Direktur Utama Bali Towerindo Jap Owen Ronadhi mengatakan perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp300 miliar sampai dengan Rp500 miliar. Dana itu diperoleh dari penerbitan obligasi dan EBITDA perseroan.
Ilustrasi menara Base Transceiver Station (BTS)./JIBI-Rachman
Ilustrasi menara Base Transceiver Station (BTS)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk.menyiapkan belanja modal sebesar Rp300 miliar sampai dengan Rp500 miliar untuk membangun menara baru.

Direktur Utama Bali Towerindo Jap Owen Ronadhi mengatakan perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp300 miliar sampai dengan Rp500 miliar. Dana itu diperoleh dari penerbitan obligasi dan EBITDA perseroan.

“Belanja modal tahun ini hampir sama dengan tahun lalu, tapi bisa berubah tergantung permintaan pasar. Belanja modal tahun ini sebagian dibiayai oleh obligasi dan sisanya dari EBITDA kami,” katanya Kamis (30/1/2020).

Owen menambahkan sekitar 60 persen dari belanja modal akan dipergunakan untuk membangun menara baru termasuk jaringan fiber optik. Sisa 40% akan digunakan oleh perseroan untuk mengembangkan bisnis fiber to the home (FTTH).

Emiten berkode saham BALI itu berencana membangun atau meningkatkan kapasitas 300 menara sampai 400 menara. Saat ini perseroan memiliki sekitar 3.600 menara, tapi yang sudah aktif sekitar 2.400 menara.

“Tidak semuanya pembangunan menara baru, bisa saja peningkatan dengan perangkat fiber. Sebab ada beberapa menara yang belum lengkap nanti akan kami lengkapi,” katanya.  Adapun pada tahun lalu perseroan menambah menara baru sebanyak 300—400 unit.

Menurutnya setiap menara baru membutuhkan modal minimal Rp300 juta untuk lokasi yang telah berkembang seperti Jakarta. Namun, BALI memerlukan dana minimal Rp500 juta untuk membangun menara di area baru.

Dengan penambahan kapasitas, Owen berharap jumlah tenant akan bertambah menjadi 500 sampai dengan 700 dari posisi saat ini berjumlah 1.700 tenant.

“Tahun lalu memang ada peningkatan. Tahun ini juga sudah ada permintaan yang masuk sampai dengan 6 bulan ke depan,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper