Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik AUM Tembus Rp50 Triliun, Ini Strategi Bahana TCW

Sepanjang 2019 Bahana TCW membukukan dana kelolaan sebesar Rp48,98 triliun, naik dari 2018 sebesar Rp47,97 triliun.
Direktur Utama PT Bahana TCW Invesment Management Edward Lubis (tengah) saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Bahana TCW Invesment Management Edward Lubis (tengah) saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) pada 2020 ini naik 7 persen—10 persen dari total dana kelolaan pada tahun lalu.

Sepanjang 2019 Bahana TCW membukukan dana kelolaan sebesar Rp48,98 triliun, naik dari 2018 sebesar Rp47,97 triliun. Dengan target pertumbuhan 7 persen – 10 persen pada 2020, perusahaan mengincar dana keloaan sekitar Rp52,41 triliun—53,88 triliun.

Sebagai salah satu strategi, Bahana TCW memperbesar porsi produk investasi alternatifnya seperti Kontrak Investasi Kolektif-Efek Berangun Aset (KIK-EBA) dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

Tahun lalu, Bahana menawarkan 70 persen produk konvensional dan 30 persen produk alternatif. Adapun, pada tahun ini kontribusi produk alternatif akan ditingkatkan, sehingga proporsinya menjadi 50:50.

"[Produk alternatif meningkat] karena memang permintaannya seperti itu," ujar Direktur Marketing PT Bahana TCW Investmemnt Management, Rukmi Proborini saat ditemui usai Bahana TCW Media Forum di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Sementara itu, untuk produk ritel Bahana TCW akan menggenjot dana kelolaan dari reksa dana indeks pendapatan tetap Asian Bond Fund Index Bond Fund (ABF), Reksa Dana Kehati Lestari, dan Reksa Dana Primavera 99.

"Reksadana index juga baru kami terbitkan. Mengacu pada index Bisnis 27," tambahnya.

Secara total Bahana TCW telah merilis 21 produk reksa dana, terdiri dari 15 reksa dana tertutup, 2 produk RDPT, KIK-EBA, reksa dana pasar uang, reksa dana saham, dan reksa sana ETF saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper