Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rogoh US$80 Juta, PT Timah (TINS) Bangun Smelter Baru

enggunaan teknologi terbaru dipilih sebagai upaya perseroan untuk mengolah cadangan tambang perusahaan di masa mendatang. 
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar Selasa (23/4/2019), PT Timah Tbk. (TINS) membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 35% dari laba bersih sepanjang 2018, yakni Rp185,97 miliar./Bisnis-Anitana W. Puspa
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar Selasa (23/4/2019), PT Timah Tbk. (TINS) membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 35% dari laba bersih sepanjang 2018, yakni Rp185,97 miliar./Bisnis-Anitana W. Puspa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Timah Tbk. (TINS) memulai groundbreaking pembangunan smelter timah senilai US$80 juta. Smelter ini dibangun dalam waktu 19 bulan sehingga 2021 nanti sudah bisa dioperasikan.

Corporate Secretary PT Timah Abdullah Umar baru  mengatakan smelter yang dibangun akan menggunakan teknologi ausmelt, teknologi terbaru dalam pemurnian dan pengolahan timah. Penggunaan teknologi terbaru dipilih sebagai upaya perseroan untuk mengolah cadangan tambang perusahaan di masa mendatang. 

Abdullah menambahkan, biaya pembangunan smelter berasal dari fasilitas export credit agency (ECA) dari Finnvera dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Hari ini kita laksanakan groundbreaking pengerjaan proyek EPCC TSL Furnace Ausmelt 40.000 dalam hal ini kita bersinergi dengan Wika untuk pembangunan,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (30/1/2020).

Smelter yang dibangun perusahaan bersandi saham TINS itu memiliki produksi 40.000 ton. Smelter dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di atas lahan seluas 2,1 hektare. 

Direktur Operasi dan Produksi Timah Alwin Albar mengatakan smelter yang dibangun perseroan merupakan salah satu proyek strategis MIND ID, BUMN holding pertambangan.  "Dalam pelaksanaannya ini, kami sangat menekankan sekali soal safety dan kami percaya Wika dengan kerjasama kita semua dapat menyelesaikan ini," katanya.

Direktur Operasional Wijaya Karya Bambang Pramujo menambahkan pembangunan smelter milik PT Timah cukup menantang karena harus selesai dalam 19 bulan dengan standar kualitas yang mumpuni dan mengikuti standar keamanan. "Ini bukan waktu yang lama. Tapi kami yakin dengan kerjasama semua pihak ini dapat diselesaikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper