Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 24 Januari: IHSG Selip, Rupiah Makin Perkasa

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah menjelang Tahun Baru Imlek. Sebaliknya, nilai tukar rupiah semakin memperlihatkan ototnya di hadapan dolar AS.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah menjelang Tahun Baru Imlek. Sebaliknya, nilai tukar rupiah semakin memperlihatkan ototnya di hadapan dolar AS.

Sementara itu, bursa Asia mampu bergerak stabil di tengah tipisnya volume perdagangan dan bertahannya kekhawatiran mengenai wabah virus corona (coronavirus) baru dari China.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (24/1/2020):

IHSG Terkoreksi Tipis, UNVR & BBCA Penekan Utama

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis 0,08 persen atau 5,1 poin di level 6.244,11.

Lima dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin aneka industri dan pertanian yang masing-masing melorot 1,16 persen. Empat sektor lainnya ditutup di wilayah positif, dipimpin industri dasar yang menguat 0,63 persen.

Adapun dari 675 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 160 saham menguat, 231 saham melemah, dan 284 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,80 persen dan 0,44 persen menjadi penekan utama IHSG.

Bursa Asia Stabil Jelang Imlek, Virus Corona Tetap Mengancam

Aktivitas perdagangan di Asia melambat menjelang liburan Tahun Baru Imlek, dengan pasar keuangan di China daratan, Taiwan, dan Korea Selatan ditutup hari ini. Di Hong Kong, indeks Hang Seng berakhir naik 0,15 persen setelah diperdagangkan setengah hari.

Bursa saham Eropa, yang ditutup sebelum pengumuman WHO, diperkirakan akan rebound pada perdagangan Jumat (24/1), dengan perdagangan futures Eropa naik sekitar 0,7-0,9 persen.

Meski demikian, sejumlah analis tetap menyuarakan kekhawatiran pasar mengenai dampak wabah virus tersebut terhadap perekonomian China khususnya.

Rupiah Tambah Kuat

Nilai tukar rupiah lanjut ditutup menguat 56 poin atau 0,41 persen di level Rp13.583 per dolar AS, setelah terapresiasi 7 poin dan berakhir di posisi 13.639 pada Kamis (23/1).

Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menuturkan aliran investasi ke aset keuangan, terutama SBN, masih tetap tinggi ketika pasar global lesu akibat epidemik virus Corona baru di China.

Seiring dengan menguatnya rupiah, indeks dolar AS naik tipis 0,05 persen atau 0,047 poin ke posisi 97,740 pada pukul 15.51 WIB.

Jelang Imlek, Ini Saham Pilihan Sektor Properti dan Tambang

Memasuki Tahun Tikus Logam dalam kalender China, ada dua sektor yang diperkirakan mendapat sentimen positif yakni properti dan tambang logam.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyampaikan pada Tahun Tikus Logam diyakini unsur tanah paling dominan. Dengan demikian, diperkirakan sektor saham pilihan properti dan pertambangan logam mendapat sentimen positif.

Dari sisi fundamental, sektor properti mendapat dukungan dari suku bunga acuan yang turun 100 bsp pada 2019 dan beberapa pelongaran dalam kebijakan loan to value (LTV).

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak April 2020 melemah 8,20 poin atau 0,052 persen ke level US$1.563,40 per troy ounce pukul 15.51 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, naik tipis 0,05 persen atau 0,047 poin ke posisi 97,740.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp4.000 menjadi level Rp768.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas berkurang Rp3.000 menjadi Rp683.000 per gram dari harga pada Kamis (23/1/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper