Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Freeport-McMoRan Anjlok 9 Persen

Naiknya beban pengeluaran itu karena transisi tambang tembaga raksasa Grasberg di Papua ke penambangan bawah tanah. Miliaran dolar dihabiskan untuk proses dari tambang terbuka yang menipis dan untuk mengembangkan tambang bawah tanah.
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./Antara-Muhammad Adimaja
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, NEW YORK – Harga saham Freeport-McMoRan Inc. jatuh 9 persen menjadi US$11,98 per lembar setelah perusahaan melaporkan penurunan produksi tembaga pada kuartal IV dan potensi beban yang semakin tinggi tahun ini.

Naiknya beban pengeluaran itu karena transisi tambang tembaga raksasa Grasberg di Papua ke penambangan bawah tanah. Miliaran dolar dihabiskan untuk proses dari tambang terbuka yang menipis dan untuk mengembangkan tambang bawah tanah.

Namun, tambang bawah tanah akan membantu efisiensi, produksi yang tahan lama, dan menghasilkan arus kas yang signifikan di masa depan.

Produksi tembaga di Grasberg turun 14 persen pada kuartal IV, sedangkan total produksi logam turun 1,7 persen menjadi 827 juta pon.

Perusahaan mengatakan pihaknya memperkirakan belanja modal untuk 2020 menjadi sekitar US$2,8 miliar, lebih tinggi dari tahun lalu, termasuk US$1,8 miliar untuk proyek-proyek besar. Perusahaan juga telah mengalokasikan US$500 juta lagi untuk pengembangan smelter baru di Indonesia.

“Kami pikir pasar telah mengambil pandangan jangka pendek 2020 dan fokus pada capex [belanja modal] terkait smelter, pedoman kuartal pertama dan biaya tunai,” kata Analis Deutsche Bank, Chris Terry.

Menurut Freeport, unit biaya produksi bersih diperkirakan rata-rata US$1,75 per pon tembaga untuk 2020, dibandingkan dengan US$1,74 pada tahun lalu.

Freeport memperkirakan bisa membukukan penjualan 725 juta pon tembaga dan 105.000 ounce emas pada kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper