Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR EMITEN: Nilai Kontrak WIKA, Jalan Berbatu Emiten Otomotif

Berita mengenai menyusutnya nilai kontrak luar negeri WIKA serta kinerja penjualan emiten otomotif, di antaranya, menjadi sorotan halaman Markat harian Bisnis Indonesia, Kamis (23/1/2020).
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai menyusutnya nilai kontrak luar negeri WIKA serta kinerja penjualan emiten otomotif, di antaranya, menjadi sorotan halaman Markat harian Bisnis Indonesia, Kamis (23/1/2020).

Berikut beberapa ringkasan topik utamanya:

 

Nilai Kontrak Luar Negeri WIKA Menyusut. Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan perolehan proyek baru dari luar negeri senilai Rp5,7 triliun sepanjang 2020 atau lebih rendah dari pencapaian tahun lalu.

Adapun, nilai tersebut berkontribusi sebesar 8,77% dari target kontrak baru secara keseluruhan sebesar Rp65 triliun. Sementara itu, realisasi kontrak dari luar negeri pada 2019 sekitar Rp7 triliun atau 16,63% dari realisasi kontrak baru senilai Rp42,1 triliun.

Jalan Berbatu Emiten Otomotif. Kinerja penjualan sejumlah emiten otomotif melempem sepanjang tahun lalu. Adapun, masih banyaknya tantangan dari ketidakpastian global dinilai akan membuat kinerja tahun ini tak banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu.

2020, PPRE Bidik Rp7 Triliun. PT PP Presisi mengincar nilai kontrak baru Rp7 triliun pada 2020 atau naik 20,69% dibandingkan dengan target sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp5,8 triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi kontrak baru 2019 yang senilai Rp5,9 triliun, target tersebut 18,64% lebih tinggi.

Produksi MYOH Naik Dua Digit. Volume produksi batu bara emiten konstruksi pertambangan PT Samindo Resources Tbk. sepanjang 2019 naik 13,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Investor Relations Manager Samindo Resources Ahmad Zaki mengatakan perseroan mampu memproduksi batu bara sebanyak 11,1 juta ton sepanjang 2019. Jumlah itu naik 13,7% dibandingkan dengan produksi pada 2018 yang mencapai 9,76 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper