Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delta Dunia Makmur (DOID) Capai Target Operasional 2019

Sepanjang 2019, emiten konstruksi pertambangan itu telah mengangkut 380,1 juta lapisan tanah.
Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk Hagianto Kumala (tengah), berbincang dengan Direktur Ariani Vidya Sofjan (kanan) dan Direktur Eddy Porwanto Poo seusai rapat umum pemegang saham tahun (RUPST) di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk Hagianto Kumala (tengah), berbincang dengan Direktur Ariani Vidya Sofjan (kanan) dan Direktur Eddy Porwanto Poo seusai rapat umum pemegang saham tahun (RUPST) di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Dunia Makmur Tbk. merealisasikan target pengupasan lapisan tanah sebesar 380 juta bank cubic meter (bcm).

Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan sepanjang 2019, emiten konstruksi pertambangan itu telah mengangkut 380,1 juta lapisan tanah.

"Jumlah itu turun 3% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu [392,6 juta bcm]. Meski begitu kami telah merealisasikan target produksi kami sepanjang 2019," katanya pada Selasa (21/2/2020).

Regina menambahkan produksi batu bara emiten berkode saham DOID itu mencapai 50 jita ton naik 18% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya 42,1 juta ton.

Regina menambahkan pada Desember 2019, perseroan mengupas lapisan tanah sebesar 20,3 juta ton dengan produksi batu bara mencapai 2,9 juta ton. Namun, jumlah itu turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing sebesar 36% dan 17%.

"Curah hujan pada Desember 1,7 kali lebih besar daripada November. Curah hujan itu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Realisasi produksi Desember lebih rendah dari yang kami targetkan," katanya.

Sebelumnya, Regina memandang keputusan pemerintah untuk menurunkan produksi batu bara 2020 dengan optimistis. Pemerintah berupaya menekan produksi batu bara 2020 dengan menurunkan target sebesar 9,83% menjadi 550 juta ton dari realisasi tahun lalu 610 juta ton.

Menurutnya, pengurangan produksi dapat mendorong harga komoditas strategis itu.

“Seharusnya itu lebih bagus untuk keseluruhan pasar batu bara [nasional dan internasional]. Penurunan produksi secara nasional akan membantu [perusahaan] menjaga harga batu bara,” katanya.

Pada perdagangan sesi I pukul 09.25 WIB, harga saham DOID naik 0,75% ke level Rp276 per saham. Adapun sepanjang Januari ini, saham perseroan telah terkoreksi 1,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper