Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti (PPRO) Incar Marketing Sales Rp3,8 Triliun

PP Properti mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp800 miliar untuk menggenjot proyek residensial.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT PP Properti Tbk. menargetkan bisa mengumpulkan marketing sales sebesar Rp3,8 triliun pada 2020.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan perseroan berpeluang mendapatkan marketing sales sebesar Rp3,8 triliun pada tahun ini. Jumlah itu naik 67,40% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp2,27 triliun.

Namun, proyeksi itu turun tipis dibandingkan dengan target marketing sales 2019 sebesar Rp4 triliun.

"Tahun lalu berat dengan adanya ketidakpastian politik itu membuat pembeli kami menahan. Namun, sektor properti tetap tumbuh. Tahun ini dengan adanya relaksasi suku bunga dan insentif pajak, kami yakin bisa tercapai target," katanya, Senin (20/1/2020).

Taufik menambahkan dari marketing sales sebesar Rp3,8 triliun itu sekitar Rp821 miliar akan dibukukan sebagai pendapatan tahun ini. Kemudian sisa Rp2,9 triliun akan dibukukan pada tahun buku 2021.

Belanja Modal

Sementara itu, Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menambahkan perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp800 miliar. Perseroan menggunakan kas internal untuk belanja modal tahun ini.

Indaryanto menambahkan anggaran itu rencananya akan dipakai untuk membiayai 7 proyek anyar.

Tiga di antara tujuh proyek itu adalah residensial sedangkan empat sisanya apartemen. Lokasinya tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar.

"Kami mulai menambah portofolio residensial karena lebih cepat pembangunan 3—4 bulan selesai langsung pembukuan. Kalau, apartemen baru bisa dibukukan 2 tahun kemudian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper