Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah 0,47 Persen di Akhir Sesi I, BBCA & BBNI Penekan Utama

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,47 persen atau 29,80 poin ke level 6.261,86 pada jeda siang, meskipun sempat dibuka menguat 0,3 persen atau 18,84 poin ke level 6.310,50 pada awal perdagangan hari ini.
Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A
Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ ANTARA - Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di zona merah pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (20/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,47 persen atau 29,80 poin ke level 6.261,86 pada jeda siang, meskipun sempat dibuka menguat 0,3 persen atau 18,84 poin ke level 6.310,50 pada awal perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu (17/1/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya dengan penguatan 0,09 persen atau 5,61 poin di posisi 6.291,66.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.257,88-6.312,99.

Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak di zona merah, dipimpin oleh sektor pertanian yang melemah 1,74 persen, disusul sektor tambang yang turun 1,48 persen.

Sebanyak 119 saham menguat, 232 saham melemah, sedangkan 325 saham lainnya stagnan dari 677 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang masing-masing 0,51 persen dan 2,57 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG siang ini.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho Fitriyanto mengatakan IHSG cenderung melemah pada Senin (20/1/2020). Meskipun pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis ke level 6,291.66 berkat dorongan dari pergerakan indeks regional.

Namun, kesepakatan dagang yang tidak sejalan dengan ekspektasi pasar serta pertumbuhan GDP China yang terus melambat masih membebani IHSG. “Secara teknikal candlestick kembali membentuk doji dalam dua hari secara berurutan dimana kenaikan hanya terjadi tipis pada akhir perdagangan,” katanya pada Minggu (19/1/2020).

Dia menambahkan potensi pelemahan semakin besar karena jarak stochastic fast semakin berada dibawah stochastic slow setelah membentuk death cross. Menurutnya level support pertama dan kedua IHSG ada di level 6.253-6.272 sedangkan level resistence pertama dan kedua 6.306—6.321.

Di sisi lain, mayoritas bursa saham lainnya di Asia menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing naik 0,56 persen dan 0,24 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,56 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper