Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Global Laris Manis, Medco Energi (MEDC) Kantongi US$650 Juta

Obligasi 144A/Reg S yang diterbitkan Medco menawarkan kupon 6,375% dan memiliki tenor 7 tahun.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. mengantongi dana senilai US$650 juta dari penerbitan obligasi global.

Dalam keterangannya, Manajemen Medco mengatakan obligasi yang diterbitkan perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 6 kali dalam masa penawaran.

Obligasi 144A/Reg S itu menawarkan kupon 6,375% dan memiliki tenor 7 tahun. Dari penawaran tersebut, emiten berkode saham MEDC itu mengantongi dana US$650 juta.

"Perseroan akan menggunakan dana dari obligasi ini untuk menggunakan haknya untuk menebus obligasi berdedominasi dolar yang jatuh tempo pada tahun 2022 dan membayar obligasi rupiah yang jatuh tempo pada 2021," ujar CEO Medco Energi International, Roberto Lorrato dalam keterangan resmi, Seni (20/1/2020).

Adapun perseroan menerima peningkatan peringkat dari B ke B+ dari S&P Ratings dan dari B2 ke B1dari Moody's, sedangkan Fitch menegaskan peringkat B+.

Peningkatan tersebut mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kinerja Perusahaan melalui peningkatan visibilitas pendapatan, peningkatan skala dan diversifikasi geografis menyusul keberhasilan akuisisi dan integrasi Ophir Energy plc.

Perseroan juga menerima peningkatan peringkat dari B ke BB dari MSCI ESG, setelah penerbitan Laporan Keberlanjutan yang menunjukkan peningkatan yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan-tujuan berkelanjutan jangka panjang.

Emiten berkode saham MEDC itu adalah perseroan publik energi dan sumber daya alam terpadu di Indonesia serta memiliki kepemilikan signifikan di industri pertambangan dan kelistrikan disamping bisnis inti kegiatan eksplorasi dan produksiminyak dan gas bumi di Indonesia dan kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper