Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era milenial, Plastik Food Grade Jadi Andalan Panca Budi Idaman (PBID)

PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan memperkuat penjualan produk kemasan plastik ke sejumlah pasar tradisional, industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga platform e-commrce pada tahun ini.
Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk. Djonny Taslim (tengah) berbincang dengan Direktur Vicky Taslim (kanan) dan Direktur Tan Hendra usai paparan kinerja di Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk. Djonny Taslim (tengah) berbincang dengan Direktur Vicky Taslim (kanan) dan Direktur Tan Hendra usai paparan kinerja di Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan memperkuat penjualan produk kemasan plastik ke sejumlah pasar tradisional, industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga platform e-commrce pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT Panca Budi Idaman Tbk. Lukman Hakim menjelaskan sektor industri tersebut merupakan salah satu yang bertumbuh pesat dan memerlukan plastik kemasan makananan (plastic food grade) yang praktis dan ekonomis.

Kendati industri ini memang menghadapi tantangan untuk pengolahan limbah, tetapi perusahaan masih berfokus pada plastik food grade. Hal tersebut lantaran belum adanya subsitusi untuk opsi lain plastik yang lebih ekonomis.

"Di era milenial, industri e- commerce butuh packaging praktis dan ekonomis. Permintaan kami masih kuat di makanan dan minuman. Selain itu juga pasar tradisional, ukm dan usaha mikro, dan juga, sektor e-commerce seperti grabfood, gofood," jelasnya kepada Bisnis Minggu (19/1/2020).

Selain itu regulasi pengelolaan limbah plastik juga tidak terlalu banyak dampaknya terhadap kinerja tahun lalu. Per September 2019, emiten berkode saham PBID masih solid dengan pertumbuhan penjualan sebesar 10%.

Unttuk tahun ini, pihaknya memasang target yang tal jauh berbeda dari sisi top line dan bottom line yakni sebesar 10%.

Selain itu kinerja produsen plastik ini juga akan didukung oleh penambahan kapasitas dari pabrik di Pemalang Jawa Tengah. Pabrik itu rencananya akan selesai pada Mei 2020 dengan kapasitas baru sebesar 27.000 ton per tahun di atas lahan seluas 12 hektar.

Penyelesaian ekspansi baru tersebut memerlukan belanja modal senilai Rp100 miliar untuk bangunan pabrik beserta pembelian mesin.

Kedepannya pihaknya masih akan melanjutkan perluasan pangsa pasar dan jangkauan distribusi, meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi biaya dan operasional.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, perusahaan membukukan penjualan bersih Rp3,49 triliun, tumbuh 10,20% secara tahunan. Penjualan berasal dari segmen kantong plastik Rp1,95 triliun atau berkontribusi 55,75% terhadap total penjualan.

Penjualan segmen kantong plastik tumbuh 4,87% secara tahunan. Sementara itu, penjualan segmen bijih plastik tumbuh 17,26% menjadi Rp1,39 triliun. Segmen bijih plastik berkontribusi 39,68% terhadap total penjualan.

Adapun, segmen lain-lain sebesar Rp159,67 miliar atau tumbuh 22,02% secara tahunan. Meski penjualannya bertumbuh, laba bersih perseroaan turun 40,27% menjadi Rp147,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper