Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir : Lebih Enak Jadi Pengusaha

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan lebih enak menjadi pengusaha ketimbang jabatan menteri yang tengah diembannya saat ini. 
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berjabat tangan dengan para mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), Mustafa Abubakar (kiri), Laksamana Sukardi (kedua kanan) dan Soegiharto, saat serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berjabat tangan dengan para mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), Mustafa Abubakar (kiri), Laksamana Sukardi (kedua kanan) dan Soegiharto, saat serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan lebih enak menjadi pengusaha ketimbang jabatan menteri yang tengah diembannya saat ini. 

Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Millennial Summit yang digelar di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

"Pengusaha lebih bebas dan tentu juga sebenarnya kalau bicara kontribusi kepada masyarakat sebenarnya ya sama juga," ujarnya. 

Namun, Erick memiliki tugas yang lebih besar di Kementerian BUMN, yakni membuat kebijakan yang berdampak besar bagi masyarakat. Selain itu, Erick juga mengelola belanja modal BUMN yang sekitar Rp2.400 triliun, lebih besar dari APBN yang senilai Rp2.200 triliun.

"Bayangkan saja, BUMN sendiri kalau dilihat APBN itu kurang lebih Rp2.200 triliun, sedangkan untuk BUMN total capex Rp2400 triliun. Jadi, jauh lebih besar dari APBN. Makanya, BUMN penting sekali, kami menarik sebuah blue print yang bisa sampai 2024," ucapnya. 

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa, penting sekali BUMN memiliki platform yang memproteksi atau menjaga keberlanjutan dalam hal food security, health security, dan energy security

"Ini salah satu platform yang harus kita dapatkan," katanya. 

Adapun sebagai Menteri BUMN, Erick diminta agar BUMN yang ada, selain berkutat di dunia bisnis, juga dapat meningkatkan dampak sosial kepada masyarakat. 

"Kalau di korporasi ada CSR, sekitar 5% hingga 10%, tetapi BUMN harus hampir 30% hingga 40% daripada value. Tanggung jawab sosial itu jauh lebih besar dari swasta," tuturnya. 

Soal gaji, Erick tak membantah jika gajinya sebagai Menteri BUMN berada di bawah gajinya sebagai pengusaha. "Gaji sih, saya rasa jauh," ucap Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper