Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Rajungan, Prima Cakrawala Abadi (PCAR) Incar Pendapatan Rp90 Miliar

Sepanjang 2019, PCAR telah mengekspor 199,97 ton rajungan turun 51,93% dari realisasi tahun sebelumnya 414,78 ton. Bagaimana dengan prospek tahun ini?
Manajemen PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. menyampaikan penjelasan soal kinerja dan laju saham perseroan di BEI, Rabu (15/1/2020)./Bisnis-Pandu Gumilar
Manajemen PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. menyampaikan penjelasan soal kinerja dan laju saham perseroan di BEI, Rabu (15/1/2020)./Bisnis-Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten makanan olahan PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR) menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp90 miliar dengan mengekspor 12—15 kontainer rajungan.

Direktur Utama Prima Cakrawala Abadi Raditya Wardhana mengatakan perseroan mengincar ekspor rajungan sampai 15 kontainer pada tahun ini. Selain itu, perseroan akan berupaya mengekspor produk olahan lainnya.

“Tahun ini kami proyeksikan bisa mengekspor antara 12—15 kontainer dan beberapa produk hasil laut lainnya seperti cumi. Namun, kami masih menunggu persertujuan dari regulator,” katanya pada Rabu (15/1/2020).

Adapun pasar utama perseroan adalah pasar Amerika Serikat yang tersebar di beberapa negara bagian seperti Florida dan Baltimore. Sepanjang 2019, PCAR telah mengekspor 199,97 ton rajungan turun 51,93% dari realisasi tahun sebelumnya 414,78 ton.

Selain itu perseroan juga akan melanjutkan ekspor ke Uni Emirat Arab yang pada tahun lalu membukukan volume ekspor 0,83 ton.

“Kami juga berencana memasuki pasar Asia Tenggara, Thailand. Kami sudah melakukan pengiriman 700 kilogram karena ada permintaan dari sana. Produk lain juga akan kami ekspor ke Filipina dan Vietnam,” katanya.

Raditya menambahkan para produsen rajungan akan meminta kuota ekspor kepada pemerintah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penangkapan yang berlebihan dan perang harga. Dengan begitu harga akan menjadi lebih stabil.

Raditya menambahkan perseroan akan fokus pada pabrik di Makassar yang memiliki kapasitas 37,5 ton per bulan. Adapun tingkat utilisasinya baru sekitar 38,9% atau 14,6 ton per bulan. PCAR, lanjutnya, tidak akan meneruskan operasional di Indramayu dan Semarang lagi.

Direktur Prima Cakrawala Abadi Titi Indah menambahkan pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp3,8 miliar. Dana itu merupakan sisa dari hasil penawaran umum sejumlah Rp72,33 miliar.

“Kami masih ada dana penawaran umum yang belum digunakan senilai Rp3,8 miliar. Rencananya kami akan menggunakan dana itu untuk perbaikan mesin dan peralatan pabrik yang lain,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper