Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik 0,15 Persen, TLKM & UNTR Batasi Penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2020), saat indeks saham lain di Asia bergerak variatif.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2020), saat indeks saham lain di Asia bergerak variatif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,15 persen atau 9,55 poin ke level 6.306,12 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (13/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 6.296,57 dengan penguatan 0,34 persen atau 21,63 poin.

Penguatan indeks mulai berlanjut pada Selasa (14/1) dengan dibuka naik 0,20 persen atau 12,32 poin di posisi 6.308,89. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.303,68 – 6.318,80.

Empat dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin finansial (+0,62 persen) dan industri dasar (+0,47 persen). Lima sektor lainnya melemah, dipimpin infrastruktur (-1,11 persen).

Adapun sebanyak 170 saham menguat, 180 saham melemah, dan 324 saham stagnan dari 674 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 1,33 persen dan 0,74 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, pelemahan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) masing-masing sebesar 1,99 persen dan 1,63 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya penguatan IHSG.

Menurut Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya, IHSG terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan peningkatan.

“Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” katanya.

Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.202—6.336 pada perdagangan hari ini. 

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 naik 0,19 persen atau 1,08 poin ke level 564,94, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index terkoreksi 0,08 persen atau 0,55 poin ke posisi 693,46 pada akhir sesi I.

Sementara itu, indeks saham lain di Asia bergerak variatif pada perdagangan siang ini. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing mampu naik 0,62 persen dan 0,09 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,24 persen.

Meski demikian, di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 berbalik ke zona merah dan turun 0,05 persen dan 0,08 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,18 persen.

Dilansir dari Bloomberg, bursa Asia memangkas penguatannya setelah rilis data dari China menunjukkan perdagangan Negeri Tirai Bambu dengan Amerika Serikat merosot tahun lalu, akibat terdampak perang dagang antara kedua negara.

Perdagangan dengan AS dilaporkan turun hampir 11 persen, meskipun total ekspor China sepanjang 2019 mengalami kenaikan seiring dengan lonjakan permintaan global.

"Uni Eropa tetap menjadi mitra dagang terbesar China, diikuti oleh Asean pada peringkat kedua dan Amerika Serikat pada peringkat ketiga," terang Administrasi Bea Cukai China pada Selasa (14/1).

Menjelang penandatanganan perjanjian perdagangan fase satu AS-China pada Rabu (15/1/2020) di Washington, fokus investor mulai kembali tertuju pada laporan kinerja keuangan perusahaan.

“Ekspektasi kami adalah musim laba yang solid - tidak ada yang luar biasa tetapi tidak ada yang benar-benar mengerikan," tutur Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco Ltd. kepada Bloomberg TV.

“Situasinya sangat akomodatif sehingga sangat mendukung aset berisiko, termasuk ekuitas, bahkan jika kita melihat musim laporan laba yang kurang baik,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper