Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir, Prabowo, dan Mahfud MD akan Bertemu Bahas Asabri

Kementerian BUMN telah mengungkapkan adanya indikasi saham dengan fluktuasi tinggi atau saham gorengan di dalam portofolio investasi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero). 
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian BUMN akan berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk membahas penyelesaian kasus PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias Asabri.

Menteri BUMN Erick Thohir, melalui Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, menyatakan siap membicarakan masalah Asabri dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Pertemuan ini akan dilakukan setelah Erick tiba di Indonesia usai berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA).

Arya mengklaim Kementerian BUMN sudah memiliki beberapa rencana penyelesaian Asabri, yang akan diajukan terlebih dulu kepada Prabowo dan Mahfud.

"Kami harapkan nantinya bapak Menhan dan Menko Polhukam sudah bisa mencari solusi yang terbaik dari yang kami usulkan. Kami memiliki beberapa usulan, maka nanti bersama-sama kita mengambil keputusan atau solusi penyelesaian Asabri," tuturnya seperti dilansir Antara, Selasa (14/1/2020).

Selain membicarakan penyelesaian masalah Asabri, Erick juga berpeluang membahas perombakan pengurus perusahaan asuransi itu dengan Prabowo dan Mahfud.

Berdasarkan catatan Bisnis, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengakui Asabri mengalami kerugian dari penurunan nilai saham dan reksa dana sahamnya. Namun, dia belum dapat menyampaikan nilai pasti dari kerugian tersebut. 

Kementerian BUMN juga mengungkapkan adanya indikasi saham dengan fluktuasi tinggi atau saham gorengan di dalam portofolio investasi Asabri. 

"Ya itu nama-nama yang sudah beredar itulah nama-nama sahamnya, kan sudah pada tahu juga," ucap Tiko di Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (13/1). 

Pada 2019, saham-saham yang menjadi portofolio Asabri mengalami penurunan harga saham yang mencapai sekitar 90 persen sepanjang tahun berjalan.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari keterbukaan informasi, ada 14 saham yang masuk ke dalam portofolio Asabri. Namun, Asabri melepas seluruh investasinya di PT Pool Advista Finance Tbk. (POOL), pada Desember 2019. 

Akibatnya, saham POOL terjun paling dalam di antara portofolio Asabri lainnya dengan penurunan 96,93 persen sepanjang 2019. Bahkan, saham tersebut disuspensi hingga kini sejak 30 Desember 2019, dengan level harga penutupan Rp156.

Harga saham yang nahas berikutnya adalah PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE), yang terkoreksi 95,79 persen pada tahun lalu ke level Rp326. 

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/1), harganya kembali merosot menuju Rp284. Asabri mengempit 15,57 persen saham FIRE.

Penurunan drastis pun dialami saham PT SMR Utama Tbk. (SMRU) sebesar 92,31 persen ke posisi Rp50. Asabri memegang 6,61 persen saham SMRU. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper